Biaya Teknologi Pemprov DKI Miliaran, Ini AlternatifSoftwareGratisan
(Ilustrasi/dok. ricohdocs)
Uzone.id-- Belum lama ini sedang ramai diperbincangkan mengenai anggaran teknologi informasi pemerintah provinsi DKI Jakarta yang biayanya mencapai Rp12,9 miliar. Tentu bukan angka yang murah.
Terlepas kontroversi tuduhan dari anggota DPRD DKI dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana yang menyoroti angka Rp12,9 miliar hanya untuk biaya pembelian antivirus saja, muncul penjelasan lain yang merinci biaya itu lebih detail.
Selain penjelasan dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman melaluithreadTwitternya, ada pula penjabaran dari Kepala Unit Pengelola Teknologi Informasi Kependudukan DKI Jakarta, Muhammad Nurrahman.
Baca juga:Heboh Biaya Antivirus Pemprov DKI Rp12 M, Kok Semahal Itu?
Mengutip berbagai sumber, anggaran Rp12,9 miliar sebagian besar dipakai untuk membeli lisensisoftwareMicrosoft Office sebesar Rp4 miliar dan database Oracle sekitar Rp6,4 miliar. Baru porsi besar lainnya untuk antivirus sebesar Rp1,6 miliar.
Nah, untuk kebutuhansoftware officeyang mencapai angka Rp4 miliar itu memang terbilang tinggi biayanya. Barangkali pihak Pemprov DKI atau siapapun yang membutuhkan rekomendasisoftware officeyang jauh lebih murah --bahkan gratis-- dari Office 2016, simak beberapa rekomendasi yang dikutip dariTechRadarini.
1. LibreOffice
Softwaresatu ini kompatibel dengan semua format dokumen Microsoft dan memiliki hampir semua fitur yang ada di versi terbaru dari Word, PowerPoint, dan Excel.
LibreOffice tersedia dalam versi gratis dan menyajikan 6 program yang dibutuhkan dalam produktivitas kantor pada umumnya, seperti Writer, Calc, Impress, Draw, Math, dan Base.
Tiga program terakhir yang Uzone sebut itu belum tentu ada disoftwaregratis lainnya dan memang dirancang untuk desainer yang biasa menggunakan diagram vektor, fungsi matematika, dandatabase.
LibreOffice dapat digunakan untuk perangkat Windows, Mac, dan Linux.
Baca juga:5 Fakta tentang Virus Mata-mata WhatsApp
2. Google Docs, Sheets, Slides
Layanan ini mungkin sudah umum digunakan karena semuanya terintegrasi di dalam Google Drive. Tiga layanan krusial ini dapat diakses oleh berbagai platform dan tersedia dalam bentuk aplikasi mobile.
Docs, Sheets, dan Slides dari Google sangat berguna bagi kita yang sering bekerja secara kolaboratif, terutama yang suka berpindah perangkat dari PC ke ponsel, atau dari perangkat Windows ke Mac.
Softwareoffice dari Google ini memang gak menyediakantoolssecanggih LibreOffice, namun fitur atau kemampuan dasar di dalamnya dapat digunakan secara mudah dan praktis. Semua data akan tersimpan secara otomatis selama terhubung dengan internet. Jadi, gak perlu khawatir data hilang karena lupa menekan tombolSave.
3. WPS Office Free
Softwaresatu ini memiliki program yang mirip dengan Word, Excel, dan PowerPoint lengkap dengan berbagai fitur di dalamnya.
WPS Office dilengkapi oleh kemampuan baca PDF secara gratis, dukungan format file yang diklaim nyaman dan mudah digunakan, namun software ini sesekali menampilkan iklan jadi harus sabar-sabar aja.
Softwareini tersedia dalam versi Windows, Linux, dan perangkat Android.
Baca juga:Indonesia, Negara Paling Banyak Kena Serang Malware
4. SoftMaker FreeOffice
Seperti WPS Office Free, SoftMaker menyediakan program yang mirip seperti Word, Excel, dan PowerPoint yakni TextMaker, PlanMaker, dan Presentations.
Software ini juga mendukung formatfiledari Microsoft tahun 1997 dan fitur yang bisa mengubah format PDF dan Epub. Memang sih, ada beberapa fitur andalan yang bisa diakses jika kita berlangganan secara premium.
5. Open365
Software satu ini memiliki komponen penting seperti LibreOffice, ditambah dengan kemampuan pengolahan gambar GIMP yang mirip seperti Photoshop, paket email Linux bernama Kontact, dan ruangcloudsendiri, Seafile.
Open365 sifatnyaopen-sourcedan versidesktopmenyajikan dukungan semua formatfile. Jika ingin fasih menggunakan Open365, pengguna disarankan aktif mengulik tiap fiturnya agar terbiasa dengan pengaturan dan tampilannya.