Bisa Yura! Ini yang Kami Suka dan Tidak Suka dari Wuling Cloud EV

pada 3 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Wuling Cloud EVjadi salah satu dari tiga pilihan mobil listrik Wuling di Indonesia. Menurut kami, mobil ini justru jadi mobil listrik Wuling yang paling sempurna.

Bukan mengada-ngada, dari segi tampilan, dimensi, spesifikasi sampai harga jualnya, Cloud EV memang jadi salah satumobil listrikyang layak dipertimbangkan ditengah semakin ketatnya persaingan mobil listrik di Indonesia.

 

 

Tapi bukan berarti kesempurnaan tersebut tidak punya cela. Dan setelah kami diberikan kesempatan untuk mencobaCloud EVsebagai mobil harian di perkotaan, ada sejumlah hal yang kami suka dan tidak suka dari mobil ini.

Desain minimalis, ruang kabin super nyaman

Secara desain, kami suka dengan Cloud EV, terutama pada siluet bagian wajahnya yang bertingkat. Secara keseluruhan, tampailannya bersih, minimalis, namun tetap modis.

Namun poin utama yang ditawarkan Wuling dari Cloud EV adalah ruang kabinnya. Ini nyaman banget!

Mulai dari desain dan material joknya yang lembut dan empuk, serta pas menyangga punggung. Kebayang dong, jalan jauh sekalipun, dijamin gak akan pegal-pegal.

Apalagi Cloud EV juga menawarkangimmickfitur sofa mode pada joknya, sehingga bisa digunakan untuk rebahan saat beristirahat kala perjalanan jauh.

Fitur lengkap, tapi pengoperasian bakal ribet di awal

Bakal sulit untuk menyebut satu-persatu fitur-fitur yang diusung Cloud EV. Buanyaaak banget! Sudah begitu uniknya, semua bisa dioperasikan tanpa tombol-tombol yang berlebihan.

Keren dan praktis sih. Namun ada tapinya, khususnya buat kita yang baru menggunakan Cloud EV, dijamin bakal kebingungan.

Banyak pengoperasian fitur-fitur yang ditumpuk di satu tombol atau opsi untuk efisiensi. Seperti misal, mengaktifkan adaptive cruise control dan AC yang berada di sejumlah tombol yang sama.

Seperti iPhone, Wuling mencoba menyediakan satu tombol yang bisa menjadi shortcut atau favorite yang bisa dipilih untuk beberapa opsi fungsi. Keren, praktis, tapi di awal bakal sangat membingungkan.

Bagaimana cara mengoperasikan dan mengatur suhu AC? Atau mengatur dan melipat spion? Atau pengaturan lampunya gimana?

Tapi kami yakin, layaknya sebuah smartphone baru, ya perlu dikulik dulu, nanti lama-lama juga terbiasa dan jatuh cinta. Benar begitu, Yura? Eh..

Fitur perintah suara yang makin pintar dan makin banyak fungsi

Bahkan sekarang, mau buka bagasi Cloud EV gak perlu ribet. Tinggal disuruh aja; "Halo Wuling, buka bagasi" dan maka terbukalah bagasi tersebut.

Selain andalan utamanya sudah bisa berbahasa Indonesia, WUling terus menyempurnakan kecerdasan buatan pada perintah suaranya, sehingga makin banyak perintah yang bisa dilakukan.

Selain buka tutup bagasi, bisa juga nyala-matikan lampu, menanyakan sisa baterai dan jarak tempuh, buka dan lipat spion, mengatur mode berkendara, sampai mengatur wiper dan masih banyak lagi. Pokoknya, berasa mobil masa depan yangless effort.

Soket charging gak umum, harus ngecas dirumah atau SPKLU khusus

Tampang sudah oke, dimensi kabin luas, joknya nyaman, fitur lengkap. Rasanya sempurna sekali Cloud EV ini untuk dijadikan mobil harian ya?

Tapi sayang, kita masih harus mengutamakan pengecasan di rumah atau di SPKLU khusus Wuling. Kenapa? Karena soket charging mobil-mobil listrik Wuling yang gak umum, yakni berjenis GB/T.

Memang, Wuling mulai menyediakan belasan charging station khusus soket tersebut, tapi untuk saat ini, jumlah tersebut terbilang sedikit sekali dan pasti para pemilik bakal masih kesulitan untuk mengecas mobilnya di luar rumah mereka.

Ini sebenarnya jadi salah satu kelemahan dari mobil-mobil listrik Wuling di Indonesia untuk saat ini ya, namun dalam beberapa tahun kedepan, bukan tidak mungkin kondisi ini sudah tersolusikan.

Pilihannya, mengecas tenang di rumah. Dan kalau terpaksa akan kehabisan baterai, pemilik harus sedikit lebih bersabar kalau mau ngecas di SPKLU, karena hanya bisa mode AC yang lamban, bukan DC fast charging.

Apakah ini jadi masalah buat kalian?