Bisnis Nokia di Indonesia: Jualan Solusi Jaringan Lewat AI dan Cloud
Uzone.id -Kalau kalian menyangka merekNokiatidak lagi ada di Indonesia, 100 persen kalian salah. Perusahaan teknologi asal Finlandia ini ternyata masih eksis di Indonesia, walau tak lagi jualan HP seperti di awal tahun 2000-an, ketika Nokia menguasai pasar ponsel tanah air.
Di Indonesia, Nokia umumkan strategi ‘Technology Vision 2030’ untuk mengidentifikasi tren dan teknologi baru yang akan membentuk masa depan teknologi, jaringan, dan dunia selama beberapa tahun ke depan. Hal ini mereka ungkapkan dalam acara bertajuk ‘Amplify Indonesia’ di Jakarta, Selasa (6/8).
“Amplify Indonesia lebih dari sekadar acara. Amplify adalah simbol dedikasi Nokia terhadap Indonesia dan visi kami untuk mencapai masa depan digital,” jelas Ozgur Erzincan, President Director Nokia Indonesia.
Menurut Ozgur, strategi ini sangat penting untuk mewujudkan potensi penuh dari kecerdasan buatan (AI), penyimpanan cloud, dan tren teknologi lainnya dengan konektivitas sebagai faktor utama yang memungkinkan adopsi inovasi teknologi tersebut.
Oleh karenanya, berbekal pendekatan solusimission criticalyang diusung Nokia, mereka ingin mewujudkan Technology Vision 2030 dengan memperkuat perusahaan-perusahaan dan penyedia layanan komunikasi di Indonesia.
Nokia ingin menciptakan teknologi yang membantu dunia berkolaborasi, mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, produktivitas industri, dan akses digital yang inklusif.
“Pentingnya memanfaatkan potensi eksponensial dari jaringan serta menekankan perlunya mengembangkan jaringan yang dapat berpikir dan bertindak secara proaktif,” terang Ozgur.
Di kesempatan yang sama, Juha Ristimaki, Head of Technology & Solutions CoE, Mobile Networks, APAC mengatakan, Technology Vision 2030 adalah kemajuan terbaru dalam teknologi 5G. Strategi ini menurutnya, menggambarkan bagaimana jaringan dapat memperluas peluang di berbagai sektor krusial, seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, dan bisnis.
Dalam acara Amplify Indonesia, Nokia memamerkan rangkaian inovasinya. Bukansmartphoneataufeature phonelagi, melainkan portofolio produk yang mencakup jaringan seluler, layanan cloud, dan jaringan untuk membantu penyedia layanan komunikasi dan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam proses evolusi digital mereka.
Seperti perangkat keras radio AirScale, baseband, dansmall cellsyang menunjukkan keahlian Nokia di bidangradio access network(RAN).
Kemudian layanan berbasis AI maupunmachine learning(ML). Ini adalah layanan jaringan seluler dari kombinasidigital twins, AI, dan otomatisasi. Menurut Mifdhal Fadhly, Head of Solutions, MU Indonesia, Mobile Networks, APAC,digital twinsadalah teknologi yang didukung AI untuk memberikan gambaran nyata tentang keseluruhan jaringan dan kinerjanya.
Teknologi ini dapat merekomendasikan atau memicu tindakan yang tepat pada waktu yang seharusnya, berkaitan dengan desain jaringan, penerapan, optimasi, dan pemeliharaan perangkat keras.
Kemudian solusi Multi-Access Edge Slicing yang menghadirkan kemampuanedge slicingterhadap Fixed Wireless Access (FWA) dan aksesfiber optic. Solusi ini juga dapat diintegrasikan dengancloud edge, sehingga penyedia layanan komunikasi dapat menyediakan jaringan yang berkinerja tinggi dan latensi rendah.
“Dengan memanfaatkan perkembangan dalam strategi 6G dan solusi 5G advanced, Nokia siap membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dan penyedia layanan komunikasi untuk berkembang dalam beberapa dekade mendatang. Bersama-sama, kita dapat membangun ekosistem digital yang terhubung dan berkelanjutan untuk semua,” pungkas Ozgur.