Bolehkah Ibu Hamil Dibius? Begini Pertimbangannya

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Saat hamil, bukan tidak mungkin Anda harus menjalani prosedur medis yang membutuhkan obat bius baik lokal maupun total. Misalnya saat harus cabut gigi. Namun, pasti Anda merasa khawatir apakah dibius saat hamil memiliki efek buruk pada kandungan atau tidak. Pasalnya, apa pun yang Anda lakukan pada tubuh bisa saja memberikan efek tertentu pada janin. Karena itu, simak baik-baik penjelasan di bawah ini, ya.

Jenis-jenis bius

1. Bius lokal

Anestesi lokalatau yang disebut juga dengan bius lokal adalah prosedur penggunaan obat untuk membuat sebagian anggota tubuh jadi mati rasa. Biasanya, bius ini diberikan untuk melakukan beberapa prosedur kecil seperti biopsi (pengambilan sampel) kulit dan juga cabut gigi.

Dalam bius lokal, obat bekerja dengan mencegah saraf di area terkait untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Sehingga saat prosedur berlangsung Anda tidak merasakan sakit meskipun dalam keadaan sadar. Biasanya dokter juga akan memberikan obat penenang untuk membuat Anda tetap merasa rileks.

2. Bius total

Bius total adalah prosedur yang dilakukan untuk membuat Anda tidak sadarkan diri. Biasanya cara ini digunakan dalam operasi besar yang membutuhkan pembedahan bagian tubuh tertentu. Dengan bius total, otak tidak dapat merespon sinyal rasa sakit sehingga Anda sama sekali tidak merasakan apa-apa selama prosedur pembedahan berlangsung.

Apakah dibius saat hamil aman?

Selama kehamilan, ibu dan bayi terhubung melalui tali pusar. Tali pusar memberikan nutrisi pada bayi yang ada di dalam kandungan. Sehingga, apa pun yang Anda konsumsi dapat berdampak pada janin, termasuk obat bius.Obat biusmemungkinkan masuk ke dalam janin melalui darah. Hal inilah yang dikhawatirkan dapat memberikan dampak buruk pada janin yang Anda kandung. Meskipun bius lokal dan total sama-sama dilakukan untuk mematikan saraf pengirim sinyal rasa sakit, tetapi pengaruhnya terhadap tubuh cukup berbeda karena cakupannya yang berbeda pula.

Deborah Weatherspoon,Ph.D., RN, CRNA, anggota Core Faculty School of Nursing Graduate Program di Walden University menyatakan bahwa dalam kasus tertentu, aman atau tidaknya prosedur bius tergantung pada beberapa faktor yaitu:

  • Jenis bius yang digunakan
  • Berapa banyak yang dibutuhkan
  • Usia kehamilan

Sebuah studi olehAmerican Journal of Public Healthmengungkapkan bahwa dibius saat dapat menyebabkan banyak komplikasi dan bahkan membahayakan bayi Anda, terutama selamatrimester pertama. Ibu yang menerima anestesi di usia kehamilan awal dapat melahirkan bayi dengan kecacatan sistem saraf pusat.

Selain itu, bayi juga berisiko terkena katarak kongenital dan cacat lainnya seperti hidrosefalus. Oleh sebab itu, jika prosedur bius dibutuhkan biasanya akan menunggu hingga kehamilan memasuki trimester kedua.

Risiko dibius saat hamil

Selama trimester pertama atau hingga minggu ke-13 kehamilan, organ dan anggota tubuh bayi sedang dalam proses pembentukan. Jika Anda melakukan prosedur yang membutuhkan obat bius di usia kehamilan awal, maka hal ini dapat menganggu perkembangan normal janin.

Obat bius yang masuk ke dalam janin bisa menyebabkan cacat lahir. Oleh karena itu, menunda prosedur hingga trimester kedua atau kelahiran bisa menjadi salah satu pilihan bijak jika prosedur yang dilakukan tidak terlalu mendesak. Akan tetapi, jika prosedur yang membutuhkan bius ini cukup penting dan berkaitan dengan kesehatan dan kandungan Anda, maka bicarakan pada dokter mengenai tingkat keamanan, risiko, waktu, dan jenis obat bius yang digunakan.

Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi pada penggunaan obat bius saat hamil.

1. Berat bayi lahir rendah

Dikutip dariMom Junction, sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak menyimpulkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang melakukan prosedur bius lokal mengalamiberat lahir yang rendah. Segala hal medis yang berkaitan dengan gigi menjadi salah satu faktor terbanyak penggunaan bius lokal saat hamil.

2. Kematian

Ibu hamil yang melakukan prosedur bius total memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami kematian. Sebagian besar hal ini terjadi akibat sang ibu sulitnya mengatur saluran napas. Saat dibius total, Anda tidak sadarkan diri dan hal ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya kesulitan mengatur napas pada ibu hamil.

3. Penurunan aliran darah ke rahim

Bayi membutuhkan suplai makanan dan oksigen dari ibu melalui darah. Namun, dibius saat hamil dapat menurunkan aliran darah ke rahim yang sangat berisiko pada bayi. Padahal, bayi membutuhkan aliran darah yang cukup untuk dapat memaksimalkan perkembangannya.

Selain itu, hal ini juga dapat mengakibatkan depresi neonatal atau tingkat pernapasan yang sangat rendah pada bayi yang baru lahir. Hal ini dapat meningkatkan risiko pneumonia (infeksi pernapasan) pada bayi yang serius.

4. Peningkatan kadar racun dalam tubuh

Obat bius dapat meningkatkan kadar racun di dalam tubuh ibu. Racun yang bercampur dengan darah selain membahayakan janin juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi untuk ibu. Komplikasi yang terjadi di organ-organ penting selama kehamilan dapat mengancam nyawa ibu.

Lantas mana yang lebih aman, bius total atau lokal?

Pada dasarnya bius baik lokal maupun total sama-sama aman jika dilakukan bukan pada ibu hamil. Namun, dibius saat hamil terlebih bius total menghasilkan risiko yang lebih besar karena dapat memengaruhi seluruh saraf di sekujur tubuh. Sedangkan bius lokal hanya mematikan saraf di bagian tubuh yang akan dilakukan tindakan.

Oleh karena itu, biasanya dokter menghindari prosedur bius total selama kehamilan terutama di minggu-minggu awal kehamilan. Debora Weatherspoon menyatakan sejauh ini bius lokal aman digunakan selama kehamilan tetapi tetap berisiko terhadap janin.

The postBolehkah Ibu Hamil Dibius? Begini Pertimbangannyaappeared first onHello Sehat.