Bos Instagram Samakan Medsos dengan Mobil: Sama-sama Bisa Renggut Nyawa

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: James Martin/Cnet

Uzone.id-- Ada ucapan yang terdengar agak aneh, namun nyata adanya. Head of Instagram, Adam Mosseri sedang menjadi bahan perbincangan karena lontarannya yang menyamakan keamanan media sosial dengan mobil. Maksudnya gimana, ya?

Belum lama ini, Mosseri sedang berbincang di sebuah podcast setelah ada dokumen internal Facebook yang bocor. Dalam perbincangan tersebut, Mosseri pada dasarnya ingin membela anggapan mengenai efek negatif dari platform Instagram, namun argumennya membandingkan media sosial dengan mobil.

“Kita tahu kalau banyak orang meninggal karena kecelakaan mobil. Namun secara garis besar, mobil menciptakan nilai lebih berharga di dunia ini daripada hal-hal buruknya,” ungkap Mosseri.

Ia menyambung, “menurut saya hal ini sama seperti media sosial.”

Baca juga:Instagram Uji Coba Fitur 'Favorites', Apa Itu?

Hostpodcast tersebut, Peter Kafka kemudian menimpali argumen Mosseri tersebut dengan mengatakan kalau kendaraan, khususnya mobil pada dasarnya patuh terhadap regulasi keamanan di tingkat pemerintahan.

Lalu Mosseri pun menanggapi bahwa regulasi media sosial pun diterima namun berpotensi dapat bermasalah.

“Menurut kami, kita harus berhati-hati. Karena regulasi dapat menyebabkan masalah lebih banyak lagi,” ujarnya.

Perbincangan ini merupakan bagian dari tanggapan Mosseri dari riset internal Facebook yang bocor dan menemukan bahwa Instagram memperparah hidup bagi segmen penggunanya.

“Kami memperburuk masalah citra tubuh bagi satu dari tiga gadis remaja,” tulis salah satu paparan internal tahun 2019 yang diperolehWall Street Journal. “Kaum remaja menyalahkan Instagram atas melonjaknya tingkat kecemasan dan depresi.”

Di dalam laporan internal itu juga disebutkan bahwa di kalangan remaja kerap berpikir untuk bunuh diri, yakni sekitar 13 persen pengguna dari Inggris dan 6 persen pengguna Amerika Serikat.

Baca juga:Cara Hapus Follower di Instagram

Dengan kata lain, apa yang dianalogikan oleh Mosseri tersebut kasarnya mengimplikasikan bahwa media sosial memang sangat mungkin membunuh penggunanya --entah secara tak sengaja atau tidak-- seperti halnya mobil, namun ia tetap ingin menonjolkan kalau secara umum media sosial tetap memiliki manfaat lebih besar terlepas dari dampak buruk tersebut.

Komentar Mosseri ini menuai sindiran beberapa netizen di ranah Twitter.

“Iya, mobil, inovasi yang tidak pernah membunuh orang-orang, tidak memiliki regulasi berarti, tidak ada hubungannya dengan krisis yang dihadapi planet ini, dan bebas diakses oleh anak-anak di bawah 16 tahun,” cuit salah satu pengguna.

“Pemerintah meregulasi mobil. Lisensi atau SIM juga datang dari pemerintah. Belum lagi batasan kecepatan, penggunaan sabuk pengaman, dan lain-lain,” sindir pengguna lain.