Bos Kripto Terra Luna Kini Jadi Buronan Internasional

Uzone.id- Masih ingatkah dengan Terra LUNA yang sempat bikin dunia kripto terguncang?

Sempat menyentuh harga USD119,55 per koin atau sekitar Rp1,7 jutaan di bulan April lalu,Terra LUNAkini punya nilai sekitar Rp4.58. Kala itu, penurunannya menyentuh 99,98 persen dalam waktu singkat.

Pemilik Terra LUNA, Do Kwon yang sempat masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30 Finance and Venture Capital pada tahun 2019, kini malah jadi buronan internasional dengan status ‘Red Notice’.

Status Red Notice ini dikeluarkan langsung oleh Interpol dan meminta seluruh penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap sang pendiri Terraform Labs yang startup blockchainnya runtuh awal tahun ini.

Baca juga:Mengenal Do Kwon, Pendiri Kripto Terra Luna yang Sudah Tak Bernilai

Runtuhnya kripto LUNA dan stablecoin TerraUSD membuat investor kehilangan sekitar USD40 miliar atau sekitar Rp606 triliun. Kasus ini juga bikin jaksa melakukan penyelidikan pada Do Kwon Dkk sehingga ia pun harus menghadapi dakwaan di Korea Selatan.

Awal bulan ini, Do Kwon disebut tak bekerja sama dan kabur dari proses penyelidikan yang sedang dilakukan jaksa Korea Selatan. Oleh karena itu, jaksa meminta Interpol untuk mengeluarkan statusRed Noticeterhadap Bos Terra tersebut.

Selain Do Kwon, status buronan internasional juga diterapkan ke 5 rekan Do Kwon yang juga terkait dalam kasus ini. Bos Terra ini dituduh telah melakukan pelanggaran hukum pasar modal di Korea Selatan.

Sebelum jadi buronan internasional, Do Kwon sempat muncul di akun Twitter-nya.

Baca juga: Apa Itu Terra LUNA? Kok Bikin Heboh Dunia Kripto?

“Kami sedang dalam proses membela diri di berbagai yurisdiksi – kami telah memegang teguh integritas yang sangat tinggi, dan berharap untuk mengklarifikasi fakta selama beberapa bulan ke depan,” kata Kwon dalam tweet bulan ini.

Anjloknya Terra LUNA membuat investor ngutang besar-besaran ke Bank dan bahkan ada mengancam mengakhiri hidupnya. Dari laporan The Independent, salah seorang investor kehilangan dana hingga USD450 ribu atau setara Rp6,5 miliar.

Selain itu, investor juga kini sedang berusaha menjual token Luna yang sedang dibangkitkan kembali oleh pendirinya.