Buang Air Besar Jongkok atau Duduk, Lebih Sehat Mana?
Posisi buang air besar alias BAB dipengaruhi oleh jenis toilet yang digunakan. Di Indonesia, toilet yang digunakan umumnya adalah toilet jongkok dan toilet duduk. Pada awalnya, toilet yang kita gunakan ialah toilet jongkok, namun seiring masuknya pengaruh budaya Barat, toilet duduk mulai banyak digunakan, terutama di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Namun, tahukah Anda bahwa toilet duduk disebut sebagai penyebab sejumlah masalah kesehatan seperti wasir, sembelit, IBD (penyakit radang usus), usus buntu, dan bahkan serangan jantung? Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita lihat penjelasannya berikut ini.
Berbagai masalah yang bisa ditimbulkan posisi BAB duduk
Jongkok adalah posisi BAB yang dilakukan oleh nenek moyang kita hingga pertengahan abad ke-19. Toilet yang dibuat seperti kursi hanya dipakai untuk raja dan orang-orang yang memiliki disabilitas (kecacatan fisik). Namun, “kemajuan” dari bangsa Barat merupakan hal yang menjadi penyebab meningkatnya penyakit usus besar dan penyakit panggul, seperti yang dijelaskan pada laporan dalam Israel Journal of Medicine Science.
Seiring berlangsungnya globalisasi, toilet jongkok dikonversi menjadi toilet duduk. Ini adalah suatu perkembangan yang buruk bagi masyarakat. Jonathan Isbit menyatakan bahwa pada faktanya, terdapat beberapa masalah kesehatan yang berpotensi berasal dari posisi BAB duduk, seperti:
- Radang usus buntu
- Inkontinensia (ketidakmampuan mengontrol buang air)
- Ulcerative colitis dan Crohn’s disease
- Kanker usus besar
- Sembelit
- Kontaminasi usus kecil
- Divertikulitis (peradangan kantung usus besar)
- Gangguan ginekologi (termasuk endometriosis, histerektomi, prolaps organ panggul, dan fibroid rahim)
- Serangan jantung
- Wasir
- Hiatal hernia dan GERD
- Masalah kehamilan dan persalinan
- Gangguan prostat
- Disfungsi seksual
Posisi BAB mempengaruhi posisi usus
Bukti menunjukkan bahwa masalah usus dan panggul berkaitan dengan posisi BAB yang tidak tepat. Posisi BAB jongkok merupakan posisi terbaik karena Anda dapat mendorong pengosongan usus seluruhnya. Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar, posisi BAB jongkok sebenarnya dapat meluruskan dan melemaskan rektum Anda.
Menurut Isbit:
“Untuk keamanan, alam telah sengaja menciptakan hambatan untuk proses BAB yang hanya bisa dihilangkan dengan berjongkok. Pada posisi lain, usus gagal dalam mengontrol buang air. Inilah sebabnya mengapa posisi duduk dapat menghalangi dukungan usus dari bagian paha dan menyebabkan rektum tersedak oleh otot puborectalis. Hambatan ini membuat pengosongan kotoran menjadi sulit dan tidak sempurna, sama seperti mengendarai mobil tanpa melepaskan rem tangan.
Pengosongan tidak sempurna kronis yang dikombinasikan dengan ekstraksi konstan air menyebabkan limbah mengikuti dinding usus besar. Hal itu menyebabkan lorong pembuangan menjadi menyempit dan sel-sel mulai mati. Kontak dengan racun yang terlalu lama akan dapat memicu mutasi ganas.”
Keunggulan posisi BAB jongkok
Pada artikelnya, Isbit menjelaskan ada 7 keunggulan posisi BAB jongkok, yaitu:
- Membuat pengosongan kotoran lebih cepat, lebih mudah, dan lebih sempurna. Ini membantu mencegah “stagnasi tinja”, yang merupakan faktor utama dalam kanker usus besar, usus buntu, dan penyakit radang usus.
- Melindungi saraf yang mengontrol prostat, kandung kemih, dan rahim dari peregangan dan kerusakan.
- Menyegel secara aman katup ileocecal, yang berada antara usus besar dan usus kecil. Dalam posisi BAB duduk, katup ini tidak berfungsi dan sering bocor selama evakuasi, sehingga mencemari usus kecil.
- Melemaskan otot puborectalis yang biasanya tersedak rektum untuk mempertahankan kontinensia.
- Menggunakan bagian paha untuk mendukung usus dan mencegah Anda mengejan. Mengejan secara terus-menerus di toilet dapat menyebabkan hernia, divertikulosis, dan prolaps organ panggul.
- Merupakan pengobatan non-invasif dan sangat efektif untuk wasir, seperti yang ditunjukkan oleh publikasi penelitian klinis.
- Bagi wanita hamil, berjongkok menghindari tekanan pada rahim saat menggunakan toilet. Berjongkok setiap hari dapat membantu mempersiapkan proses melahirkan yang lebih alami.
Kesimpulannya, toilet duduk yang membuat individu melakukan posisi BAB duduk, telah menyebabkan sejumlah besar penderitaan yang tidak perlu. Manfaat ilmiah dari berjongkok di atas seharusnya menjadi pelajaran untuk kita kembali ke posisi BAB yang lebih alami. Namun, jika Anda telah menggunakan toilet duduk seumur hidup Anda dan belum pernah melakukan posisi jongkok sejak kecil, maka mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri menggunakan toilet jongkok.
BACA JUGA:
- Menahan Buang Air Besar Bisa Berakibat Fatal
- 10 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil
- 8 Fakta tentang Buang Air Besar yang Wanita Harus Tahu
The postBuang Air Besar Jongkok atau Duduk, Lebih Sehat Mana?appeared first onHello Sehat.