Buat Anak Kos, Ini 6 Cara Mengatur Keuangan Biar Bertahan di Akhir Bulan!
Nggak bisa dipungkiri,mengatur keuanganadalah tantangan bagi anak kos yang tinggal jauh dari orang tua dan dijatah sekali sebulan, biasanya dikirim di awal bulan. Kasusnya sih awal bulan makan nasi ayam di McD, akhir bulan makan nasi sambil ngeliatin foto ayam di PC.
Dalam keadaan ngenes begini, banyak juga yang akhirnya memutuskan untuk nge-bon di warung-warung makan langganan. Duh, jangan gitu ah. Nih simak cara-cara mengatur keuangan biar nggak malu-maluin diakhir bulan.
1. Segera setelah dikirimi uang oleh orangtua, bagi ke dalam pos-pos pengeluaran
Kamu kan bisa tuh menghitung sebulan keluar buat makan berapa, nongkrong, bensin, jalan sama gebetan, fotokopi, dan kebutuhan lainnya. Langsung aja duitnya dimasukin ke amplop-amplop untuk pengeluaran yang berbeda-beda. Agak riskan sih. Kalau mau tetap disimpan di rekening juga nggak apa-apa, tapi pastikan kamu ingat berapa jatah masing-masing pos.
2. Catat pengeluaran sehari-hari dan evaluasi di akhir bulan
Ini sangat membantu dalam mengendalikan nafsu buat beli barang yang sebenarnya nggak penting-penting amat tapi jadi sering dibeli karena ‘lucu’ dan ‘nggak tau bakal nemu yang begini lagi kapan’. Contoh: stationery dan barang diskon. Dengan mencatat pengeluaran, kamu jadi tahu uangmu paling banyak larinya ke mana, harusnya dikurangi di bagian mana, ditambah di bagian mana, dan seterusnya.
3. Siapkan dana untuk kebutuhan tak terduga
Bayangkan ini tanggal 29. Uangmu tinggal Rp 50.000 yang kamu prediksi cukup untuk hidup sampai tanggal 31. Eh pulang dari kampus, ban motormu bocor. Terus nambal habis Rp 30.000. Hayoo mau makan apa besok sama lusa? Nasi sama gambar ayam? Makanya sisihkan dari awal setidaknya 10 persen untuk kebutuhan tak terduga. Jadi kamu tetap aman sampai akhir bulan.
4. Sisihkan juga 10 persen untuk ditabung
Ini agak susah sih kalau di realita. Cara mudah untuk menabung adalah punya target. Misal: aku harus beli HP X versi terbaru. Nah kamu mulai nabung deh. Dengan adanya target, kamu bisa lebih termotivasi. Bisa juga kamu bikin tabungan rencana berjangka yang sistemnya autodebet dari rekening tabunganmu yang biasa setiap bulan. Biasanya potongan mulai 50.000 dan kamu bisa memilih jangka enam bulan atau setahun. Lumayan lho 50.000x12=600.000 bisa buat beli cilok sepanci-pancinya.
5. Masak! Kalau nggak ada dapur di kost, minimal masak nasi sendiri
Mari kita menghitung dengan ilustrasi anak kost yang kuliah di Jogja. Misalkan kamu membutuhkan uang Rp10.000 untuk sekali makan dan kamu makan tiga kali sehari. Berarti sehari kamu harus mengeluarkan uang Rp30.000 untuk makan. Kalau kamu masak di kost bareng teman-teman, uang 30.000 itu udah bisa buat beli beras 1 kg, telur 0,5 kg, dan sayur mayur beserta bumbu.
Seandainya kamu ngekost berenam, kamu bisa iuran 5.000 saja untuk makan sehari. Gila nggak tuh bedanya? Kalau misal nggak ada dapur, setidaknya masak nasi sendiri pakai rice cooker. Beli sayur di luar cuma 3.000 bisa buat 2x makan, tambah lauknya tempe/tahu/telur, kamu bisa hemat sampai 10.000 per hari. Sebulan? Rp300.000 dong. Bisa buat beli mie instan 120 bungkus.
6. Rajin ikut seminar gratis yang ada coffee break dan makan siangnya
Yang ini sih pasti udah pada paham kan. Makan siang dan coffee break di seminar sering kali lebih mewah dibandingkan makanan anak kost sehari-hari. Dan kabar baiknya, semakin hari semakin banyak yang menyelenggarakan acara seminar gratis seperti ini. Ilmunya dapet, kenyangnya dapet, hemat pula!
Kalau kondangan tapi ngasih amplop kosong nggak dianjurkan ya. Beradab dikit lah, katanya anak kuliahan? Mahasiswa lho, masak perilakunya begitu? Yuks yang masih suka kehabisan duit di pertengahan bulan, coba terapkan enam langkah tadi. Pastiuang bulananmu jadi lebih berfaedah dan nggak perlu hutang lagi deh.