Budi Daya Rumput Laut NTT Pakai Agree, Transaksi Tembus Rp12 M

pada 1 tahun lalu - by

Uzone.id– Platform Agree yang dinaungi Leap-Telkom Digital melakukan kerja sama dengan International Labour Organization (ILO) untuk mengimplementasikan teknologi digital bagi ekosistem rantai nilai rumput laut di wilayah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Secara garis besar, Agree berperan dalam mendigitalisasi para pelaku budi daya rumput laut di NTT. nah, sebagai langkah awal, platform Agree diterapkan pada salah satu mitra ILO yaitu PT Algae Sumba Timur Lestari (ASTIL) yang merupakan perusahaan agribisnis milik Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.

ASTIL memanfaatkan layanan Agree Traceability Hulu-Hilir sebagai upaya mendigitalisasikan rantai pasok rumput lautnya. Agree Traceability Hulu-Hilir dapat membantu dalam memantau dan mencatat setiap tahapan budi daya rumput laut, seperti pemeliharaan, pengolahan, dan distribusi produk.

 

 

Dalam keterangan yang diterimaUzone.id, melalui pemanfaatan Agree ini, selama tiga bulan terakhir transaksi antara petani dan ASTIL berhasil meraup nilai transaksi lebih dari Rp12 miliar secara kumulatif.

“Kualitas rumput laut di Indonesia khususnya di NTT cukup digemari dan menjadi komoditas pertanian yang diekspor ke berbagai negara. Melalui platform Agree yang telah bekerja sama dengan ILO, petani rumput laut di NTT bisa memanfaatkan teknologi digital agar hasil panennya semakin meningkat,” ujar Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid dalam keterangannya.

Agree juga berencana mengirimkan Field Assistant (FA) untuk melakukan sosialisasi dan pencatatan sebagai bentuk pembinaan berkelanjutan dari kegiatan ILO yang sebelumnya menggunakan ahli dan tim dari luar negeri untuk melatih para petani rumput laut NTT.

“UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peranan penting bagi penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan menjadi salah satu prioritas bagi ILO, dalam program Pekerjaan Layak Nasional. Kami sangat antusias dapat bermitra dengan Agree melalui pemanfaatan teknologi digital,” ujar Project Manager Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus.

 

 

Diketahui, usaha budi daya rumput laut menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat pesisir di NTT. Dengan menggunakan teknologi digital yang ada di platform Agree, para pelaku budi daya rumput laut di NTT dapat meningkatkan hasil panennya dengan melakukan monitoring dan analisis kualitas produk.

Tak hanya itu, Agree juga memudahkan komunikasi dan transaksi para petani cukup lewat satu platform saja.

"Kehadiran Agree bertujuan agar produksi rumput laut di NTT semakin meningkat sehingga berdampak langsung terhadap kesejahteraan dari para petani rumput laut. Kami berharap ke depannya Agree dapat melayani seluruh kawasan di Indonesia, sehingga kesejahteraan petani Indonesia akan semakin meningkat,” tutup Fajrin.