Buku Soal Kecantikan Taman Laut Indonesia Dirilis Sore Ini

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kecantikan tujuh taman nasional laut Indonesia akan diulas dalam sebuah buku. Sore nanti (2/6), sebuah bukuThe Magnificent Seven: Indonesia's Marine National Parkssiap diluncurkan di Tugu Kunstring Paleis, Gondangdia, Menteng, Jakarta.

Buku ini diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama United Nations  Development Program (UNDP).

Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa sangat terbantu dengan hadirnya buku itu. Buku ini membuka mata dunia, bahwa Indonesia adalah negara maritim denganbiodiversitypaling lengkap, paling hebat, paling keren di dunia. Selain itu juga diakui oleh UNDP, lembaga resmi PBB.

"Buku yang membedah Potensi Taman Nasional Laut kita, yang tak ada duanya,” kata Arief Yahya.

Saat ini, Indonesia memiliki tujuh taman nasional laut Indonesia yang punya kualitas kelas dunia. Keindahannya merata. Masing-masing punya keistimewaan yang khas. UNDP yang notabene merupakan organisasi multilateral yang punya pamor dunia itu bahkan menyebut 7 Taman Nasional Laut Indonesia dengan julukanThe Magnificent Seven.

Di Jakarta, ada Taman Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Di sana ada banyak pulau eksklusif yang tidak kalah dengan destinasi lainya yang sedang hits seperti Pulau Puket dan Pulau Maladewa. Bahkan pesona Pulau Bira, Pulau Macan, Pulau Pantara, Pulau Bidadari, Pulau Ayer dan Pulau H, pernah ditawarkan ke Raja Salman.

Diving Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. (Republika/Edi Yusuf)

Setelah itu, ada Karimun Jawa di Jawa Tengah. Eksotisme wisata baharinya tak kalah dengan destinasi wisata di kepulauan lainnya di Indonesia. Bahkan karena masih asri menjadikan kawasan yang dihuni oleh 27 pulau kecil ini kerap disebut sebagai "surga bahari yang terpendam". Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang
masih perawan. Keindahan bawah lautnya menjadi pilihan utama bagi wisatawan khusus di Karimun jawa.

Setelah itu, ada Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Takabonerate-Sulawesi Selatan, Bunaken-Sulawesi Utara, Togian- Sulawesi Tengah dan Teluk Cenderawasih-Papua, dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat
kaya.  

Tidak salah apabila para penggiat pariwisata bahari di Dunia berujar bahwa taman-taman laut nanaman indah di perairan Nusantara tadi sebagai Sekeping Surga Yang Jatuh Ke Bumi. “Chemistry wisatawan dengan tujuh taman nasional kita tadi bisa langsung nyetel. Semuanya sangat indah,”ujar dia,

Untuk sektor pariwisata bahari, kehadiran taman-taman laut tadi merupakan wahana atraksi wisata laut yang menarik bagi kegiatansnorkeling, surfing, sailing, swimming,  diving, cruising dan game fishing.  Sedang pantai-pantai dan pulau-pulaunya menjadi wahana jamenitas melalui pembangunan resor-resor ramah lingkungan.  

Kini, Kementerian Pariwisata ikut memberi sentuhan pada promosi 7 taman nasional laut yang tergolong istimewa tadi. Presiden Joko Widodo sudah mengisyaratkan dalam Rapat Terbatas Kabinet Tentang Taman Nasional Laut,  pada 30 Maret 2016 lalu. "Tempat-trmpat itu bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia, karena itu harus dipromosikan ke mancanegara," ujar Menpar Arief.

Kerjasama antara Kementerian LHK dengan Kementerian Pariwisata diharapkan dapat  ditingkatkan pula guna menyiapkan taman-taman laut sebagai destinasi wisata bahari baru. "Kami mengusulkan agar softcopy file dari Buku ini dapat dimasukkan ke dalam website Wonderful Indonesia, agar bisa diunduh oleh para calon wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia," kata dia.

Begitu pula aksesibilitas udara melalui penerbangan langsung beberapa kota di Cina menuju Manado guna mengunjungi Taman Nasional Bunaken, ataupun penerbangan langsung Denpasar – Wakatobi guna mengunjungi Taman Nasional Laut Wakatobi, juga penerbangancharter seaplanes routeBatam – Pulau Bawah Resort di Kepulauan Riau.  

Kesemuanya ini, lanjut Menteri Arief Yahya, langsung maupun tidak langsung, akan bersentuhan dengan kegiatan kegiatan di taman-taman Nasional laut tadi. "Kehadiran wisman tadi dapat meningkatkan pemasukan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Balai-Balai Taman Nasional,  namun diharapkan juga adanya peningkatan pelayanan bagi para wisatawan, seperti menjaga kebersihan pantai dari sampah-sampah plastik," kata dia.