Cara Ampuh Cegah Penyakit Asam Urat

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Saat ini memang terdapat banyak ragam pengobatan untuk mengurangi atau bahkan mengobati penyakit asam urat ataugout, baik pengobatan dengan menggunakan obat-obat kimiawi maupun pengobatan herbal.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa penyakit asam urat termasuk dalam “penyakit gaya hidup”, penyakit yang timbul karena gaya hidup yang tidak sehat.

Seorang penderita asam urat bisa saja mengonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya. Tetapi, jika terapi itu tidak dibarengi dengan gaya hidup sehat, semua akan sia-sia.

Salah satu bentuk dari gaya hidup itu adalah dengan melakukan diet tepat. Mengapa “tepat”? Karena banyak orang yang mempunyai tujuan baik untuk diet tetapi justru dia terlalu membatasi asupan zat yang sebenarnya dibutuhkan tubuh. Tepat di sini juga berarti “sedang-sedang”, tidak kelebihan namun tidak pula berkekurangan.

Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan agar Anda terbebas dari ancaman penyakit asam urat.

1. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung purin.
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi, maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun, karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung senyawanukleoproteinitu maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan.

Oleh karenanya, yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100 - 150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).

2. Asupan kalori sesuai dengan kebutuhan.
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.

Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya peningkatanketonyang justru akan menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.

3. Perbanyak karbohidrat kompleks, kurangi karbohidrat sederhana.
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui air seni.

Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena justru akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

4. Jaga asupan protein agar tetapseimbang.
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi adalah hati, ginjal, otak, paru, dan limpa.

Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50 - 70 gram/hari atau 0,8 - 1 gram/kg berat badan/hari.

5. Kurangi asupan lemak.
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta penggunaa margarin atau mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori harian kita.

6. Perbanyak asupan cairan.
Minumlah air putih yang banyak karena dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Tenggak 2,5 liter hingga 10 gelas per hari.

Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian karena mempunyai kandungan lemak tinggi.

7.  Hindari minuman beralkohol.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma.

Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karenanya, penderita asam urat harus benar-benar waspada dengan bahan ini.


Baca juga:

http://www.fitnessformen.co.id/article/7/2017/4166-Oh-Ternyata-Ini-yang-Disebut-Penyakit-Orang-Kaya