Cara Gampang Merawat Ban Biar Awet dan Aman
Uzone.id- Ban yang merupakan bagian penting dari mobil gak melulu baik ketika jarang digunakan, malah bisa sebaliknya. Karenanya, supaya ban awet dan tetap aman digunakan, perawatan tetap harus dilakukan.
Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus Nurcahya, menyarankan lima hal untuk merawat ban mobil biar tetap aman.
1. Menjaga Tekanan Angin
Menjaga tekanan angin ideal pada ban adalah hal kecil yang paling penting dan mudah dilakukan.
Pemilik mobil harus rutin mengecek tekanan angin paling tidak seminggu sekali untuk disesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang tertera pada tabel di sisi pintu pengemudi.
Pastikan tekanan angin sesuai spesifikasi. Ada pada pilar driver. Jangan lupa yang dicek bukan cuma empat ban, tapi lima, termasuk ban cadangan. Biasanya kita mengabaikan ban cadangan.
"Ketika ban bocor dan ban cadangan kempes akan repot. Saran kami bisa tambahkan lebih dari spesifikasi. Tambahkan sampai 5 psi. Karena ban cadangan tidak digunakan. Ban cadangan boleh dicek 1 bulan sekali," ujar Aji di Virtual Journalist Workshop 2021.
2. Pengecekan Kondisi Ban
Kemudian pengecekan kondisi fisik ban yang setidaknya bisa dilihat oleh mata, seperti retak, benjol, somplak dan masih banyak kagi.
Apabila terjadi keretakan pada tapak ban, mungkin sudah tidak aman digunakan. Apalagi keretakannya bagian samping ban, itu kendaraan tersebut sangat berbahaya.
Keretakan bagian samping ban sudah tidak bisa ditoleransi, karena efeknya akan sangat berbahaya sekali. Ban tersebut berpotensi pecah jika terkena benturan.
Kemudian periksa juga apakah ada benda asing terselip di sela-sela alur ban yang kalau dibiarkan lama-lama bisa merusak ban.
"Ini jangan diabaikan. Silakan kalau lagi cuci mobil itu bisa dilepas benda-benda asingnya, batu-batu juga. Karena benda asing tersebut ketika menempel dan ban digunakan, ban sudah aus, benda asing tersebut akan masuk ke dalam," kata Aji.
Ketebalan ban juga penting dan paling mudah untuk mengeceknya cukup lihat ikon segitiga tread wear indicator atau TWI.
"Ini adalah batasnya. Ketika keausan sudah rata dengan TWI, artinya tidak sampai botak, maka ban tersebut sudah maksimal keausannya. TWI ini adalah 1,6 mm dari permukaan bawah ban. Ketika sudah sejajar dengan TWI ban segera diganti," saran Aji.
3. Mencegah Flat Spot
Sering juga terjadi ban mengalami flat spot. Kondisi ini diakibatkan mobil diparkir terlalu lama dan ban tidak berputar.
Jadi terlihat lebih kempes di satu sisi yang menempel permukaan saat diparkir. Efeknya ketika digunakan akan terjadi vibrasi ketika digunakan, getaran vertikal sehingga tidak nyaman.
Cara mencegahnya cukup jalankan mobil paling tidak seminggu sekali jika jarang dipakai. Hal itu perlu dilakukan supaya ban berputar dan flat spot akan hilang.
Kalian juga bisa memanfaatkan alat bernama flat stopper yang dijual di aftermarket. Flat stopper itu berfungsi untuk mencegah flat spot apabila kendaraan jarang digunakan.
4. Rotasi Ban
Merotasi ban juga perlu dilakukan secara rutin. Mungkin banyak pemilik mobil yang mengabaikan hal ini. Tapi, Aji menyarankan untuk merotasi ban supaya tingkat keausan semua ban, termasuk ban serep, merata.
Rotasi ban sangat penting supaya ban depan, belakang, dan ban serep bisa sama keausan ban. Di sini dilakukan ketika kita servis 10.000 km di bengkel resmi.
5. Menjaga Geometri Ban
Seiring pemakaian, geometri roda mungkin akan berubah. Tak jarang karena kondisi ini berkendara jadi tidak nyaman. Ban pun akan cepat aus di sisi tertentu.
Untuk menjaga kondisi ban agar menjaga geometri ban. Hal itu bisa dilakukan di dealer resmi dengan spooring dan balancing.
VIDEO Komparasi Honda Brio Satya vs Brio Urbanite: