Cara Mengurangi Berat Badan Bagi yang Ketagihan Makan

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Menjaga berat badan tetap ideal menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Apalagi bagi mereka yang ketagihan makan, dan susah mengontrol asupan makanannya.

Hal serupa juga pernah dialami Susan Peirce Thompson, seorang peneliti asal Amerika Serikat yang telah berjuang menurunkan berat badannya selama berpuluh-puluh tahun. Banyak hal telah dicobanya, dari program-program diet, dan olahraga ketat. Sayangnya, semua hal tersebut tidak membuahkan hasil.

Hingga suatu hari, ketika ia menemukan bahwa solusi menurunkan berat badan bagi orang-orang yang tidak bisa berhenti makan adalah mengenai apa yang dimakan, bukan berapa banyak yang dimakan. Thompson menemukan hal ini setelah meneliti banyak orang yang memiliki kemiripan dengannya.


Selama ini, menurut Thompson, banyak dietisi dan ahli gizi mengatakan bahwa jika ingin menurunkan berat badan, makanlah segala sesuatu tanpa berlebihan. Namun, aturan ini justru menjerumuskan dirinya.

"Bagi sebagian orang, makan sedikit bagaikan menghilangkan rasa gatal. Namun bagi orang lain, menggaruk rasa gatal itu membuatnya semakin gatal. Kau memuaskan dirimu sedikit dan kemudian kau ingin lagi," ucap Thompson, seperti dikutipBusiness Insider.

Pasalnya, tiap Thompson berjanji kepada dirinya sendiri untuk hanya makan sepotong pizza, beberapa menit kemudian ia telah menghabiskan setengah kotaknya. Karena mengetahui bahwa makanan bersifat adiktif baginya, Thompson juga harus menyelesaikan hal tersebut layaknya sebuah kecanduan, misalnya kecanduan rokok.

"Jika kau seorang perokok yang menghabiskan dua pak sehari, akan sulit untuk langsung merokok sedikit. Kau membutuhkan sebuah batasan jelas terhadap rokok yang tidak boleh dilalui," kata Thompson.


Begitu juga dengan kecanduan terhadap makanan. Jika ingin benar-benar menurunkan berat badan, seseorang harus membuat batasan tegas makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan.

Makanan yang termasuk dalam pantangan Thompson terutama adalah makanan-makanan yang diproses dan makanan dengan kadar gula atau tepung yang tinggi.

Hal ini disebabkan, ketika seseorang mengonsumsi gula atau karbohidrat dalam jumlah yang sangat tinggi, pankreas menghasilkan insulin dengan berlebihan, dan menimbulkan hasrat untuk memakan lebih banyak gula dan karbohidrat.

Selain itu, banyak juga studi yang menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan berperan besar dalam kenaikan berat badan. Sebuah ulasan dari 68 studi yang dipublikasi British Medical Journal menemukan bahwa semakin banyak gula yang dikonsumsi seseorang, semakin besar berat badannya.

Untuk itu, daripada mengonsumsi nasi putih, roti putih, dan makanan dengan kadar gula yang tinggi, Thompson merekomendasikan makanan yang lebih banyak mengandung lemak, protein dan serat. Misalnya telur, sayur-sayuran seperti kol dan brokoli, ikan, buah-buahan seperti alpukat, dan kacang-kacangan.


Tidak seperti mengonsumsi gula, ketika mengonsumsi telur, sayur-sayuran dan kacang-kacangan, otak kita akan mengirim sinyal ke tubuh bahwa ia sudah kenyang. Terlebih lagi, makanan-makanan tersebut juga membantu meregulasi tingkat gula darah dan energi. Hasrat untuk makan cemilan juga bisa dikurangi.

Tentunya, cara diet seperti ini tidak diperuntukkan bagi semua orang. "Bagi sebagian orang, yang saya ceritakan ini bisa dianggap gila. Hal ini sangat menuntut dan membatasi," kata Thompson.

Namun, bagi mereka yang telah mencoba banyak cara untuk mengurangi berat badan dan tidak kunjung berhasil, seperti Thompson, cara ini bisa jadi solusi untuk mendapatkan tubuh yang sehat setelah sekian lama.

Berita Terkait