Cara Mudah Jaga Kualitas Sperma

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Berbicara mengenai sperma, berarti paling tidak kita berbicara mengenai generasi masa depan, atau lebih tepatnya tentang keturunan kita mendatang.

Ya, pada era modern seperti sekarang, banyak pria yang mengeluhkan kualitas sperma yang muncul saat mereka berejakulasi dengan pasangan mereka. Mulai dari spermanya sangat encer, jumlahnya yang sedikit, hingga bentuknya tidak sempurna saat terjadi ejakulasi.

Problema ini dilandasi oleh beberapa hal seperti gaya hidup, banyaknya lemak, dan asupan makanan yang tidak ideal untuk menjaga kualitas sperma. Menurut ilmu kedokteran, sperma yang sehat adalah sperma yang memiliki bentuk sempurna dengan warna putih yang berkilau, kental, lincah dan bergerak dengan cepat. Hasil ini tentunya dapat diperoleh bila Anda mengupayakan beberapa hal sebagai berikut.

1.Go green
Dalam hal ini cobalah konsumsi sayuran, utamanya yang berdaun hijau sebagai asupan makanan. Faktanya, makanan yang berdaun hijau ternyata mengandung asam folat yang berguna untuk meningkatkan kesuburan pria, kesehatan sperma, serta jumlah sperma di dalam tubuh.

Penelitian terbaru telah menunjukka, kurangnya asam folat sebagai salah satu alasan di balik kesuburan pria. Selain itu, kekurangan vitamin B9 juga dapat menyebabkan rusaknya DNA sperma, yang dapat menimbulkan cacat lahir pada bayi yang sedang berkembang.

"Kekurangan asam folat dapat mengganggu kromosom sperma sehingga mengganggu kesuburan, serta menyebabkan gangguan janin dan kecacatan pada bayi,” terang Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2.Pilih celana dalam
Suhu maksimum bagi produksi sperma adalah beberapa derajat lebih dingin dibanding suhu tubuh (sekitar 37 derajat celcius). “Temperatur yang panas disekitar kelamin, khususnya testis, dapat menganggu produksi dan kulaitas sperma,” terang Prof Wimpie. Menurut penelitian di Jerman, mengenakan celana ketat dapat meningkatkan suhu skrotum ketika Anda berjalan dan duduk. “Namun, penggunaan celana ketat dalam waktu singkat, tentu tidak akan berpengaruh, tambah Prof. Wimpie.

3.Kurangi lemak
Pria yang mengonsumsi lemak dan kurang mengonsumsi buah-buahan serta sayuran segar biasanya memiliki kualitas sperma yang lebih buruk dibanding pria yang mengonsumsi sejumlah besar serat, vitamin, C, dan tomat yang kaya akan likopen.

4.Jaga bentuk badan
Menurut penelitian, memiliki BMI (body mass index) terlalu tinggi atau rendah dapat mempengaruhi kualitas sperma Anda. “BMI yang tinggi berkaitan dengan lemak tubuh yang tinggi. Ini berkaitan juga dengan hormon testosteron yang rendah. Padahal, hormon testosteron diperlukan untuk produksi sperma,” tambah Prof. Wimpie.

Kontributor: Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Ketua Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.