Pamer Baru ala Milenial: Isi ‘Formulir’ tentangKeidupandiTemplateIG Story
Uzone.id- Tampaknya media sosial Instagramgakada matinya. Sejak fitur Story muncul sejak 2016 lalu, banyakbangethal yang bisa dimanfaatkan dari fitur satu ini. Salah satunya yang sedanghitsadalah mengisitriviatentang diri sendiri melaluitemplatekhusus Story.
Sebagai pengguna Instagram, gue sebenarnyagakbisa membayangkan apa jadinya kalau Instagram tanpa Story. Mungkin Snapchat masih jadi digemari, bisa jadi Instagramgakse-menyenangkan sekarang karena isinya cumauploadfoto (dan video)doang.
Mungkin poin barusan bisa kita bahas di lain waktu,gaes. Sekarang, mari mengupas singkat tentang tren baru di Instagram gara-gara kemunculantemplateInstagram Story. Tren ini tentu saja jadi ramai gara-gara para milenial rajin mengunggahnya.
Sejujurnya, guegaktahu juga sih siapa yang memulainya lebih dulu. Tapi, kamu pasti pernah memperhatikanstory-storydari teman-teman yang kira-kira seperti ini:
Format dan jenis hal-hal yang perlu diisi beragambanget. Sifatnya pun personal,gakribet dalam artian para user tinggal tulis aja jawaban yang sesuai dengan diri mereka di tiap pertanyaan, laluupload deh. Gampang ‘kan..
Pertanyaan besarnya adalah, kenapa kaum milenial mau repot-repotngisi templatedengan konsep mirip formulir itu?
Jawaban paling mudah adalah, itu adalah bentuk baru dari tren pamer di media sosial supaya seluruh umat di dunia ini tahu.Yhaaa... gitu deh.
Gimana enggak,templateStory yang temanya tentangtraveling aja‘mengharuskan’ kita mengisi pertanyaan seperti berapa banyak negara yang sudah dikujungi, kota atau negara favorit, sampai kuliner favorit di destinasi tersebut apa.
Weleh weleh, mereka yang (ngakunya) hobitravelingpun akan semangat mengisi pertanyaantemplatetersebut, tentunya dengan tingkat percaya diri super tinggi. Ada yang jawabudahpernah ke 15 negara, 25 negara, namun jangan harap ada yang jawab cuma 3 negara karena… orang-orang seperti itu pastigakakanngisi templateyang bertematraveling.
“Seru aja mainnya. Sekalian nostalgia dan sebagai bentuk citra diri juga. Kalau pun memangdeep downada niat pamer, ya itu pilihan gue.Tohmemang gue sukatravelingdanseneng aja sharing,” ucap seorang teman bernama Rasya.
Ada juga yang hobi sharing tentang makanan favorit, drama K-Pop favorit, film-film favorit, pemain bola favorit, dan lain sebagainya.
“Gue lebih suka yang preferensi itusih. Ketikangisi template, gueexciteduntukmilihnyakarena gue merasa itu guebanget. Gue suka K-Pop, ya kenapa enggakisengmaintemplateStory juga?” imbuh teman gue bernama Tami.
Pun begitu dengan mereka yang sharing tentang makanan favorit, banyak yang merasa itu adalah jati diri mereka karena mereka merasa hobi makan dan doyan wisata kuliner. Jadi, selain pamer, template Story bisa jadi ajang membangunbrandingdiri sendiri,gaes. Tentunya, dengan cara yang lebihfun.
Template Story juga bisa menjadi ajangcurcoltentang kehidupan pribadi mereka. Seperti contoh gambar yang gue sematkan di atas, selain traveling, adatemplateyang bertema tentangpersonal lifeseperti hubungan dengan pacar/suami,throwbackzaman sekolah, dan lain-lain.
Ada beberapa milenial yang merasa senang mengisi ‘formulir’ tersebut karena merasa terhibur dengan postingan teman-temannya yang sudah lebih dulu di-publish.
“Beberapatemplategue dapat dari Story teman yang lain. Kalau menurut gue itu seru, biasanya gue ikutanajaisi. Misalnyanih, teman gue isitemplatetentang memori waktu SMA, gue merasa itu kocakbangetdanrelatedsama gue. Gue bakal ikutan isitemplateitu jugasih, karena bisa dapat reaksimacem-macemdari teman-teman yang lihat. Jadi semacam curhat,throwback moment, danlucu-lucuan,” terang teman gue bernama Cia.
Selain itu, sudah banyak juga perusahaan atau brand yang memanfaatkantemplateStory untuk mencari tahu preferensi orang-orang. Entah mungkin untuk survei kecil-kecilan atau sekadar mengikuti tren yang ada.
Mungkin ke depannya,templateStory ini bisa jadi alat jitu buat kamu yang tak kunjung dilamar padahal sudah merajut hubungan sejak ratusan purnama yang lalu. Kalian bikin ajatemplateakta nikah, tinggaltagsi doi dan isi pertanyaan-pertanyaan seru lainnya. Terkadang kode keras dibutuhkangaes, jika cara halus tak lagi mempan..Ha ha ha.