Carlos Ghosn, Mantan Bos Nissan, yang Kabur dari Jepang Ngumpet di Tas Alat Musik

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Carlos Ghosn yang sempat membuat aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi berjaya - Financial Times

Uzone.id- Carlos Ghosn, mantan bos Nissan seharusnya tengah menunggu proses peradilan di Jepang dan tidak diperkenankan meninggalkan negara tersebut.

Ghosn memang hanya dicekal, tidak dipenjara, setelah bebas dengan uang jaminan beberapa bulan lalu. Ghosn dituding melakukan manipulasi laporan keuangan agar mendapatkan keuntungan dari Nissan. Ghosn pun beberapa kali membantah manipulasi ini.

Namun Ghosn mengakui dirinya sudah tak lagi berada di Jepang. Dia sekarang berada di kampung halamannya di Lebanon. Ghosn merilis pernyataan sesaat setelah media internasional merilis pelariannya dari Jepang.

Baca juga: Bakal Tutup di Indonesia, Datsun Malah Kenalkan SUV Baru

"Saya sekarang berada di Lebanon dan tidak lagi disandera oleh sistem peradilan Jepang yang diskriminatif, dimana hak asasi manusia yang paling dasar ditolak, dengan mengabaikan kewajiban hukum Jepang berdasarkan hukum internasional dan perjanjian itu terikat untuk ditegakkan," kata Ghosn seperti dilansir dari CNBC.

Carlos Ghosn sebelumnya dilaporkan minggat dari Jepang dengan jet pribadi menuju Lebanon melalui Turki. Namun, sejauh ini semua itu masih berupa dugaan dan belum ada kebenaran yang pasti bagaimana caranya Ghosn bisa lolos keluar Jepang.

Baca juga:Mantan Bos Nissan jadi Buronan Jepang

Kabar terbaru yang berkembang, konon Ghosn bisa keluar dari Jepang setelah bersembunyi di tas alat musik milik sebuah kelompok musik Gregorian.

Kelompok musik tersebut sebelummya bermain di rumah Ghosn di Jepang, untuk kemudian menyembunyikan Ghosn di sebuah tas alat musik yang kemungkinan besar adalah sebuah bass karena ukurannya yang pasti besar.

Dia kemudian dibawa ke sebuah airport kecil dimana sudah menanti pesawat jet Bombadier yang membawa terbang ke Beirut. Konspirasi pelarian Ghosn ini juga dikabarkan turut dibantu dengan anggota pasukan khusus.

Lebanon dirasa menjadi tempat aman bagi Ghosn karena negara itu tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang. Ghosn akan menggelar jumpa pers pelarian dia pada 8 Januari pekan depan.

Sebelumnya, setelah ditahan 108 hari, Ghosn dibebaskan dengan jaminan tapi dengan syarat tidak boleh meninggalkan Jepang dan dibatasi akses telepon dan internetnya. Dirinya akan mulai disidang pada April 2020.

VIDEO Review Hyundai H-1 CRDi, Hotel Berjalan ala Korea: