Catat,Halal Tourismdan Wisata Religi itu Beda

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- Trenhalal tourismmulai meningkat di beberapa negara di Asia. Singapura, misalnya. Pada 2018, Singapura telah dinobatkan sebagai tujuan wisata paling ramah Muslim di antara negara-negara non-Muslim lainnya olehMastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, “Wisatawan Muslim sudah mulai 2012, di Jawa Timur, Lombok, Aceh.”

Baca juga:Banyak Orang Malaysia Wisata Kuliner ke Indonesia

Namun, Rizki mengatakan bahwa orang kadang salah kaprah soalhalal tourism.

“Itu bukan mengislamkan destinasi, itu adalahextended service, menyiapkan kebutuhan bagi wisatawan Muslim, seperti makanan halal dengan banyak restoran bersertifikasi halal,” ujar Rizki dalamFour-Year Indonesia Tourism: Final Countdown To 20 Milliondi Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Jadi,halal tourismitu adalah memberikan fasilitas untuk wisatawan Muslim, agar lebih nyaman dan tenang selama melakukan perjalanan.

Baca juga: Jangan Lakukan Ini Saat Berkunjung ke Korea di Musim Semi

Lebih lanjut, Rizki kembali menekankan bahwahalal tourismitu bukan kunjungan ke masjid-masjid, melainkan menyiapkan masjid, musala, dan restoran bersertifikat halal.

“Kalau kunjungan ke masjid-masjid itu dinamakan wisata religi,” ujar Rizki.

Terkaithalal tourism, Rizki mengatakan bahwa Kemenpar memiliki tim percepatan wisata halal. “Jadi memfasilitasi pemerintah daerah soal bagaimana modelnya. Yang saat ini sedang digodok, Jawa Barat kayaknya, Kabupaten Bandung.”