Tiga Bahasa Tubuh yang Menandakan Seseorang Berbohong

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ketikaberbohong, gerak tubuh seseorang mengalami perubahan. Namun perlu diingat tidak semua bahasa tubuh yang tidak biasa pada seseorang menandakan ia berbohong.

Stres, rasa cemas, atau rasa gugup juga bisa menyebabkan perubahan bahasa tubuh seseorang. "Orang yang jujur membuat gerakan tubuh sesaat sebelum mereka berbicara, sedangkan mereka yang berbohong membuat gerakan tubuh sesaat setelah mereka mulai berbicara," ungkap penulis Traci Brown dalam bukunya How to Detect Lies, Fraud and Identity Theft.

Berikut cara membaca gestur seseorang kala berbohong seperti dilansir laman Good Housekeeping:

Ekspresi wajah

Menghindari kontak mata kerap dianggap pertanda seseorangberbohong. Namun pakar bahasa tubuh Blanca Cobb mengatakan mata dan mulut kedutan, bibir manyun dan berkedip berlebihan adalah pertanda seseorang tidak berkata jujur. Senyum di saat yang tidak tepat juga jadi indikator seseorang berbohong.

Gestur tangan

Ketika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan, orang dewasa cenderung menenangkan dirinya sendiri. Caranya dengan menyentuh bagian tubuh seperti mulut, mata, telinga dan hidung untuk meredakan stres atau rasa cemas. Meski setiap orang punya gestur yang berbeda, umumnya seseorang akan menenangkan dirinya dengan menekan tulang-tulang tangan (knuckle cracking), sering menguap, menyilangkan kaki, mengetuk-ngetukan jari, humming, bergerak kesana kemari dengan pelan maupun cepat dan menyentuh rambut.

Rasa gatal juga bisa timbul ketika seseorang berdusta. "Stres berdampak negatif pada ujung saraf yang menyebabkan seseorang merasa gatal," terang pakar bahasa tubuh Patti Wood. Rasa gatal ini umumnya muncul pada bagian mata, hidung, telinga, dan mulut. Kecenderungan lain bagi mereka yang berbohong adalah menyembunyikan tangan di bawah meja atau memasukkan tangan ke dalam saku baju kala berbicara,

Gerakan kaki

Kaki yang tidak bisa diam jadi pertanda seseorang merasa bersalah akibatberbohong. Menekuk atau mengetuk-ngetukan kaki menandakan kurangnya keseimbangan dalam tubuh. "Ketika melakukan ini, seseorang berkata satu hal tapi merasakan hal yang lain," imbuh Patti.

(yuri / wida)

Sumber :tabloidbintang.com

Berita Terkait :

Boleh Saja Mengidolakan Artis Sepenuh Hati, Tapi Psikolog Ingatkan Hal Ini

Berkicau di Media Sosial Usai Percobaan Bunuh Diri, Normalkah?

Seseorang yang Depresi Curhat di Media Sosial, Mungkinkah?