Cegah Muslim Rohingya, Bangladesh Tutup Perbatasan dengan Myanmar

pada 7 tahun lalu - by
 

Rimanews- Bangladesh mengabaikan permintaan dunia internasional dengan melarang pengungsi Muslim Rohingya yang lari dari Myanmar menggunakan perahu untuk menginjakkan kaki di negara mereka.

Operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine yang berlangsung hampir dua bulan memaksa ratusan Muslim Rohingya melintasi perbatasan ke Bangladesh tanpa dokumen. Pekan lalu, PBB mengatakan, 30 ribu orang, mayoritas Muslim Rohingya, kehilangan tempat tinggal sementara lebih dari 80 lainnya tewas selama operasi militer Myanmar.

UNHCR mendesak Myanmar melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil di Rakhine.

baca:
Ratusan Muslim Rohingya Lari ke Bangladesh
Tentara Membakar Masjid dan Rumah Kami
Lebih dari 100 Rohingya Tewas dalam Operasi Militer Myanmar


"Kami juga memohon kepada pemerintah Bangladesh untuk tetap membuka pintu perbatasan mereka dengan Myanmar dan menyediakan jalur aman bagi warga sipil yang lari dari kekerasan di Myanmar," kata juru bicara UNHCR, Adrian Edwards, di Jenewa, Swiss, pekan lalu.

Namun, penjaga perbatasan Bangladesh mengatakan, mereka diperintahkan untuk melarang setiap Muslim Rohingya yang mencoba masuk ke negara tersebut.

"Dalam enam minggu terakhir, kami mencegah puluhan kapal yang dipenuhi Rohingya sebelum mencapai teritori Bangladesh. Kami mencegat dua sampai tiga kapal seperti itu setiap harinya. Semuanya dikirim kembali ke Myanmar," kata Letkol Abuzar Al Zahid, komandan Pasukan Penjaga Perbatasan Bangladesh di Bangladesh tenggara kepadaVOA News.

Ratusan pengungsi Muslim Rohingya yang sejauh ini berhasil masuk ke Bangladesh melakukannya secara sembunyi-sembunyi, kata warga lokal yang tinggal di kota perbatasan, Teknaf, kepadaVOA.

Berita Terkait: