Cek Arah Kiblat Kamu, Hari Ini Matahari di Atas Ka'bah
Ilustrasi (Foto: Haidan / Unsplash)
Uzone.id- Fenomena matahari berada di atas Ka'bah kembali terjadi hari ini, Kamis (27/5/2021). Nah, sekarang saatnya untuk mengecek arah kiblat kita, sudah benar kah?.
Kepala Masyarakat Astronomi Jeddah, Majed Abu Zahra mengatakan matahari akan berada tepat di atas Kabah dan akan kehilangan bayangannya dalam waktu singkat.
"Para astronom mengatakan fenomena langit yang disebut 'bayangan nol' itu diungkap terjadi dua kali setiap tahun di Masjidil Haram," tulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam situs resminya.
Menurut LAPAN, hal ini terjadi karena lokasinya berada di antara garis khatulistiwa dan Tropic of Cancer.
"Matahari berada di atas Kabah kembali akan terjadi pada 15 Juli 2021 mendatang," tulisnya lagi.
BACA JUGA:Dirut BPJS Kesehatan Jelaskan Perkara Data 279 Juta Warga yang Bocor
Sebelumnya, LAPAN juga menyampaikan hal serupa dan mengatakan fenomena itu disebut Istiwa'ul A'zham atau Great Culmination.
Fenomena itu, kata LAPAN, terjadi ketika deklinasi Matahari bernilai sama dengan lintang geografis Kabah. Sehingga, Matahari tepat berada di atas Ka'bah ketika tengah hari.
"Sehingga setiap bayangan yang terbentuk pada saat tersebut akan mengarah ke Kabah," ungkap LAPAN pada akhir April 2021.
Lebih lanjut, LAPAN mengungkapkan untuk Indonesia puncak fenomena itu terjadi pada pukul 16.17.52 WIB atau 17.17.52 WITA atau 18.17.52 WIT.
LAPAN menyarankan kita untuk melakukan kalibarasi jam dengan mengakses website resmi BMKG dihttps://jam.bmkg.go.id/.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut momen itu sebagai Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah, yakni merupakan waktu matahari tepat berada di atas Kabah, Mekkah.
"Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi atau cek ulang kembali arah kiblat,” tandas Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, H Nadhif, Senin (24/5/2021).
BACA JUGA:Mengenal 2 Ransomeware 2.0, REvil dan JSWorm
Sehubungan dengan itu, imbuh Nadhif, bagi kaum muslim yang ingin mempunyai pedoman arah kiblat baik masjid, musala, langgar, lapangan, rumah, dan lain-lain dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan, jelasnya, adalah sebagai berikut:
1. Sinar matahari cerah tidak tertutup awan sehingga ada bayangan yang terlihat
2. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul
3. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
4. Jam pengukuran harus terlebih dahulu disesuaikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Radio Republik Indonesia (RRI) atau Telkom.