CEO Dorna Kunjungi Lombok Terkait Potensi MotoGP Indonesia
Harapan baru bagi penikmat MotoGP di Indonesia untuk menyaksikan balapan di negeri sendiri menyeruak. Berdasarkan rilis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), CEO Dorna Sport SL, Carmelo Ezpeleta, dan melakukan peninjauan ke Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dalam rilis resmi bernomor 09/PR-ITDC/XI/2018 itu dijelaskan bahwa peninjauan dilakukan Ezpeleta saat rangkaian MotoGP Australia pada akhir Oktober 2018. Lewat rilis itu pula, Presiden Direktur ITDC, Abdulbar M. Mansoer, menjelaskan bahwa kunjungan itu berkaitan dengan potensi untuk menggelar balapan di Indonesia di masa depan.
"Carmelo Ezpeleta berada di Nusa Dua untuk rehat di Bali National Golf Club sebelum bertolak ke Kuala Lumpur untuk gelaran Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang. Ini bukan menjadi kunjungan pertamanya ke Bali. Ia pernah mengunjungi Nusa Dua sekitar dua tahun lalu."
"Untuk kunjungan kali ini, di sela-sela jadwalnya sibuknya dan rute antara dua balapan, ia ingin beristirahat di Bali, lalu berkunjung ke Lombok. Kami menyambutnya di Mandalika dan mempresentasikan konsep potensial untuk menghelat gelaran balap motor di masa depan. Kunjungannya memang singkat, tapi kami percaya bahwa ia sangat menikmati waktunya. Tentu saja kami akan senang untuk menyambutnya kembali di Bali dan Lombok dalam waktu dekat," demikian bunyi rilis tersebut.
Kunjungan ke Mandalika ini terkait dengan pembangunan Sirkuit Mandalika yang diproyeksikan untuk menjadivenuesalah satu seri MotoGP di masa mendatang. Adapun, rencananya sirkuit ini akan dibangun di atas lahan seluas 131 hektar dan memakan biaya investasi sebesar 1 miliar dollar AS.
Asa Indonesia untuk menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP mengingatkan banyak orang tentang upaya Finlandia dan Meksiko untuk menjadi tuan rumah balapan 2019. Keberanian Meksiko untuk mengajukan diri sebagai salah satu tuan rumah seri MotoGP 2019 berpangkal dari keberadaan Sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez yang sudah digunakan sebagaivenuebalapan Formula 1 sejak 2015.
Yang disayangkan, rencana ini belum dapat terwujud. Pasalnya, sejumlah pebalap, terutama Valentino Rossi yang memang terkenal vokal, menyuarakan bahwa sirkuit tersebut terlalu berbahaya untuk digunakan sebagai venue balapan motor, termasuk MotoGP.
Sementara pengajuan Finlandia untuk sementara tidak dapat dilanjutkan. Hal ini berkaitan dengan belum rampungnya pembangunan sirkuit mereka, KymiRing. MengutipAutosport, pengajuan ini rencananya akan kembali dilakukan pada 2020.
Kepastian tidak diterimanya dua pengajuan itu didapat karena pada awal Agustus 2018, manajemen MotoGP sudah mengeluarkan kalender resmi untuk balapan musim 2019. Dalam kalender tersebut disebutkan bahwa MotoGP 2019 masih akan digelar dalam 19 seri.