CEO Ducati Was-was Kedatangan Marc Marquez Bisa Memecah Belah

pada 5 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- CEO Ducati mengakui perekrutan Marc Marquez menjadi hal yang bisa memecah belah. Terlebih pabrikan asal Italia itu, memiliki banyak pendukung Valentino Rossi, yang mana merupakan rival dari Marc Marquez.

Marc Marquezakan menggunakan motorDucatipabrikan secara resmi mulai musim depan bersama Pecco Bagnaia. Bagnaia sendiri merupakan anak didik dari pembalap legendaris Valentino Rossi.

"Pilihan (merekrut) Marquez memecah belah. Jauh lebih banyak di Italia daripada di bagian dunia lainnya karena sejarahnya, cara berkendaranya, dan apa yang terjadi di masa lalu. Yang saya baca adalah tidak ada yang meragukan bakatnya, tetapi beberapa orang punya pendapat yang sangat spesifik tentang kisahnya," ujar Claudio Domenicali selaku CEO Ducati kepadaSky Italia.

Kisah yang dimaksudkan Domenicali adalah mengenai tuduhan Rossi bahwa Marquez membantu Jorge Lorenzo di kejuaraanMotoGP2015. Kala itu, Rossi sedang mengejar gelar juara dunia ke-10 namun, Rossi merasa Marquez menghalanginya agar Lorenzo yang menjadi juara dunia.

Sejak saat itu, hubungan antara keduanya memanas hingga saat ini, bahkan rivalitas tersebut sangat berpengaruh terhadap fans di Italia.

Meskipun terdapat perpecahan karena merekrut Marc Marquez di pabrikan Italia, namun Ducati tidak bisa mengabaikan penampilan yang mengesankan dari pembalap Spanyol tersebut. Bahkan dengan motor Ducati di Gresini yang satu tahun lebih tua dari motor pabrikan, Marquez masih bisa bersaing di baris depan.

Marc Marquez pun tegas tidak akan pindah ke tim satelit Ducati lain, hanya ingin berada di tim pabrikan saja di musim balap 2025. Hal inilah yang membuat Jorge Martin tidak mendapatkan tempat di kursi pabrikan Ducati dan beralih ke Aprilia.

 

 

"Itu adalah keputusan yang sangat sulit bagi kami karena kami sangat mencintai Martin. Pada akhirnya pilihannya adalah Marc atau jorge yang sudah lama bersama kami dan sangat kuat. Waktulah yang akan membuktikan apakah keputusan ini benar atau tidak," jelas Domenicali.

Padahal Ducati sendiri memiliki filosofi untuk mengembangkan pembalap mereka sendiri seperti Francesco Bagnaia, Jorge Martin, atau Enea Bastianini. Namun dengan merekrut Marc Marquez yang menjadi pembalap tertua kedua tahun depan memperlihatkan bahwa Ducati sepertinya sudah membuang filosofi tersebut.

Bahkan pembalap yang disebutkan di atas justru keluar dari barisan Ducati. Martin ke Aprilia, Bastianini ke KTM, bahkan tim satelitnya Pramac memilih bergabung menjadi satelit Yamaha.

 

 

"Selama ini kami memilih untuk fokus pada anak muda seperti Pecco dan membesarkan mereka. Lalu ketika mereka menjadi pemain berbakat dan juar adunia, pemain baru yang datang kesulitan untuk mendapatkan tempat, jadi mau tidak mau kami tidak bisa mempertahankan semuanya. Ini juga merupakan hasil dari pilihan untuk fokus pada pengembangan sepeda baru untuk tahun 2027," pungkasnya.

Domenicali juga menyebutkan, meskipun saat ini terdengar Ducati meninggalkan filosofi pembalap bentukan sendiri, namun musim depan menurutnya akan berbeda. Akan terdapat beberapa pembalap muda berpotensi yang akan bergabung dengan Ducati di tahun 2025 nanti.