CEO Telegram Akhirnya Keluar Penjara, Tapi 'Gak Bebas-bebas Amat'

pada 7 jam lalu - by

Uzone.id —Pavel Durov, CEO sekaligus pendiri Telegram akhirnya dibebaskan setelah kurang lebih 4 hari ditahan di kepolisian Prancis. Sebagai informasi, Pavel Durov ditangkap di Bandara Le Bourget Prancis pada Minggu lalu (25/08) karena berbagai tuduhan.

Durov ditahan karena berbagai dakwaan terkait platform yang didirikan olehnya. Dalam sidang yang berlangsung, Durov didakwa telah terlibat dengan kelompok terorganisasi yang memungkinkan adanya transaksi terlarang.

 

 

Ia juga dituding memfasilitasi penyebaran konten pornografi anak-anak di platformnya, menolak membagikan dokumen pada pihak berwajib, perdagangan narkoba, hingga pencucian uang.

Meski sudah bisa menghirup udara bebas, Durov tak bisa sepenuhnya bersenang-senang dan menghela nafas segar. Dirinya yang berstatus bebas bersyarat masih terancam hukuman hingga 20 tahun penjara.

Berikut beberapa hukuman Durov pasca penangkapannya sepekan lalu.

Bayar Denda

Durov tidak bebas secara cuma-cuma, dirinya diberikan status bebas bersyarat dengan membayar jaminan pada pihak berwajib senilai EUR5 juta atau setara Rp85,7 miliar. Bisa dibilang, denda ini tak ada apa-apanya dengan kekayaan Durov yang saat ini mencapai USD150 Miliar atau setara Rp239 triliun. Tapi.. ada jaminan lain yang perlu dipatuhi Durov.

Tak Bisa Tinggalkan Prancis

Yap, selain membayar denda, Durov juga tidak diperbolehkan untuk meninggalkan Prancis. Padahal dirinya termasuk orang yang suka jalan-jalan dengan leluasa ke berbagai negara berkat private jet miliknya.

 

 

Ia dilarang keluar dari Prancis selama penyelidikan terjadi dan harus melakukan wajib lapor ke kantor polisi setempat sebanyak 2 kali seminggu.

Telegram Tetap Dituntut 

Bebas dari tahanan tapi tak sepenuhnya bebas dari ancaman dan tuntutan. Usai dilepaskan bersyarat, Durov masih harus membereskan pekerjaannya karena proses hukum akan terus berlanjut.

Begitupun Telegram yang akan diinvestigasi secara menyeluruh atas tuduhan-tuduhan yang telah disampaikan oleh kejaksaan Prancis. Pihak berwenang akan memeriksa bukti-bukti yang terindikasi terkait dengan peran Telegram dalam memfasilitasi kegiatan kriminal. 

Ketaatan Durov terhadap persyaratan jaminan juga akan diawasi secara ketat, dan jika persyaratan ini gagal dipatuhi, Durov kemungkinan akan menghadapi hukuman yang lebih berat dalam penangkapan selanjutnya.