CEO XL Axiata: Merger dengan Smartfren Sudah Mulai Terlihat Hilalnya

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Yogyakarta, Uzone.id– Salah satu hal yang dinantikan di industri telekomunikasi di tahun ini adalah kejelasan dari rencana merger XL Axiata dan Smartfren. Memasuki kuartal terakhir 2024, Presiden Direktur (CEO) XL Axiata, Dian Siswarini akhirnya membeberkan kabar terbaru mengenai merger ini.

“Kalau tidak salah terakhir saya berbicara soal ini, saya bilang belum ada hilalnya. Sekarang hilalnya sudah ada kelihatan sedikit. Proses due diligent-nya sudah masuk tahap terakhir, semoga bisa masuk tahap selanjutnya,” ungkap Dian saat hadir di acara ‘XL Axiata Get Along with Media’ di Sleman, Yogyakarta, Rabu malam (23/10).

Ia melanjutkan, “kalau dari dua shareholder memang menginginkan ini terlaksana segera, kami harap approval [persetujuan] dari pemerintah bisa didapatkan dengan cepat. Proses konsolidasi tak hanya bagus untuk dua perusahaan yang melakukannya, tapi juga membawa industri yang lebih sehat.”

Dian sendiri tidak memberikan tanggal pasti mengenai rencana resmi merger XL Axiata dan Smartfren. Ia hanya memberi menyampaikan target penyelesaian merger di akhir tahun 2024.

 

 

Dari pihak perusahaan, peran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai sangat mempengaruhi untuk kelancaran merger.

“Kita perlu perlu approval dari OJK, dan juga Kominfo [sekarang Komdigi], sekarang ‘kan menterinya baru, jadi belum tahu apakah ada perkembangan baru atau bagaimana. Semoga menteri yang baru bisa mensupport merger ini dan memberikan approval yang kita harapkan,” imbuh Dian.

Tak lupa Dian juga menyampaikan harapan dari merger ini di tahun 2025. Ia meyakini sinergi antara XL Axiata dan Smartfren adalah sesuatu yang positif dan membawa banyak keuntungan.

 

 

“Konsolidasi sudah diperhitungkan, nanti sinerginya kami yakin akan positif. Kita bisa menggabungkan spektrum, jaringan, brand, distribution channel, aset berupa human resources, sehingga nilai sinerginya akan positif,” tutup Dian.

Sebelumnya, pada pertengahan Mei kemarin, induk usaha Axiata Group Berhad yang membawahi XL Axiata dan Sinar Mas yang memayungi Smartfren mengumumkan MoU tidak mengikat (non-binding) untuk menjajaki rencana merger keduanya.

Konsolidasi kedua operator tersebut menghasilkan entitas baru bernama ‘MergeCo’. Axiata sebagai pemegang saham mayoritas XL Axiata dan Sinar Mas sebagai induk usaha Smartfren, tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.