Cerita Telkom Indonesia Melahirkan Divisi Multimedia Akhir 1996
Ilustrasi (Foto: Instagram @telkomindonesia)
Uzone.id- Achmad Sugiarto, mantan Strategic Portfolio Director of Telkom Indonesia, menceritakan sejarah Telkom Indonesia membangun bisnis multimedia lewat programUzone Talkspada Minggu (28/9/2020).
Pria kelahiran 1965 yang akrab disapa Anto ini pertama kali bergabung dengan Telkom pada tahun 1990 di Wilayah Telekomunikasi (Witel) 1 Sumatera Utara - Aceh di Medan, masih Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) namanya.
Kemudian, tahun 1991, Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, sempat beberapa kali transformasi saat itu, dari Witel 1 Sumut-Aceh, kemudian Divisi Regional (Divre) 1 Sumut-Aceh, lalu Divre-1 Sumatera, hingga Telkom KSO (Kerja Sama Operasi).
Di dekade pertama (1990-2000) bergabung dengan Telkom, Anto terlibat dalam program Dirut Telkom saat itu almarhum Bapak Cacuk Sudarijanto untuk membantu pembangunan penambahan SST (Satuan Sambungan Telpon) di Sumatera.
Lalu, di penghujung dekade pertama tersebut Anto turut membantu membesarkan divisi baru harapan Telkom yaitu Divisi Multimedia bersama Pak Walden R Bakara sebagai Kepala Divisi, Pak Indra Utoyo, Pak Djafar Sumantri, Pak Endi Prijanto dan Pak Angger Pramundittto sebagai Kepala-Kepala Bidang saat itu.
BACA JUGA:Daftar Harga Smartphone Oppo Bulan Oktober 2020
“Di dekade satu banyak bicara 7 tahun perluasan telepon SST (sambungan satuan telepon), saya banyak di pembangunan saat itu, di Divre, sempat di Kantor Ketua KSO Divre 1 Sumatera, jadi Sumatera sudah saya jalani semua, lalu kemudian 1997 bergabung dalam pengawakan organisasi baru Telkom Divisi Multimedia” tutur Anto.
Anto mengatakan, Telkom saat itu mendirikan Divisi Multimedia diharapkan sebagai ‘second curve’-nya Telkom, ditugaskan di Jakarta bersama teman-teman menempati kantor di Jalan Kebon Sirih 37, Jakarta Pusat.
“Kita gak mungkin (bisnis) di telepon terus, jadi kita harus punyasomething newyang punya value baru dan manfaat buat pelanggan kita siapkan sebaik mungkin, segmen yang retail, enterprise dan seterusnya. Jadi saat itu kita diminta second curve-nya, apa yang bisa kita buat waktu Telkom sudah banyak menjual layanan sambungan telepon. Lalu, apa yang bisa kita berikan lagi yang lain,” tutur Anto.
Divisi Multimedia Telkom melahirkan cukup banyak layanan bahkan masih dirasakan hingga saat ini, misalnya internet dan multimedia sekarang populer disebut Data dan Internet, serta layanan konten (on-line) di tahun 1998.
“Kita mulai dari layanan leased line namanya Dina Access waktu itu, kemudian Virtual Private Network (VPN), juga kita buat akses internet enterprise namanya Astinet sampai sekarang masih ada, dan tentunya kita juga tidak akan lupa dengan layanan Telkomnet Instan yg menarik itu, sederhananya ada Telkomnet (akses internet), TelkomLink (Data) bahkan ada Plasa.com” kata pria yang pernah menjabat Komisaris PT Melon Indonesia ini.
Layanan multimedia Telkom sejak itu hingga sekarang berjasa mengoneksikan kantor-kantor cabang pelanggan di seluruh Indonesia.
“Bahkan mengkoneksikan hingga ke luar negeri, Infonet saat itu kita setting,” katanya lalu menambahkan, “Pada zaman itu luar biasa ya, kita mulai dari connectivity hingga akses internet, alhamdulillah ya sampai sekarang masih menjadi layanan andalan teman-teman. Makanya sudah lama juga kalau sekarang masih ngomonin connectivity, akses internet dan konten sebenarnya”.
Anto juga menyinggung Indihome yang saat ini sudah berkembang pesat, dulu bahkan pernah mulai diuji cobakan layanan yang diberi nama Home Net. Namun, menurut Anto, Home Net yang luar biasa itu terlalu awal hadir di Indonesia di zamannya.
“Kemudian kita bikin klaster produknya, ada yang ritel, ingat Telkomnet Instant (layanan akses internet dial up) 080989999 itu luar biasa, saat lahirnya Telkomnet Instan di Surabaya merupakan sinergi luar biasa bersama teman-teman Divre 5 zaman Pak Kristiono Kadivre V saat itu dengan Divisi Multimedia, kemudian dilanjutkan ke Denpasar, Balikpapan dan seterusnya dibuka di seluruh kota,” kata pria yang juga terlibat membangun pusat pengembanganstart-uplokal JAKDiVa (Jakarta Digital Valley) ini.
VIDEO Realme 7 Review, Setelah Seminggu Pakai?