Chat Terakhir Briptu Gilang dengan Pacarnya yang Mengharukan

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Kepergian Brigadir Polisi Satu Anumerta Imam Gilang Adinata menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang dekat. Gilang merupakan satu dari tiga anggota polisi yang gugur setelah terkena ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, para Rabu (25/5/2017), malam.

Ibunda Gilang, Ningwiyarti, mengatakan sebelum kejadian, Gilang pamit untuk menjalankan tugas.

"Tidak mendapat firasat apa-apa. Cuma nelpon pamit kalau jaga pawai obor jam tujuh malam (19.00 WIB) kemudian tahu-tahu ternyata anak saya jadi korban," ujar Ningwiyarti di Jalan Kelingkit RT 5, RW 1, Menteng Dalam , Tebet, Jakarta Selatan. Ketika ditemui wartawan, dia menangis.

Kekasih Gilang, Dinda Venisita Verine, masih berkomunikasi dengan Gilang lewat aplikasi WhatsApp 15 menit sebelum kejadian.

"Komunikasi terakhir 15 menit sebelum kejadian, cuma WA 'yang' (sayang) gitu aja. Kemudian saya balas 'kenapa yang' terus nggak dibalas lagi," kata Dinda.

Siang ini, jenazah Gilang akan dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Upacara pemberangkatan jenazah di rumah duka dipimpin oleh Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan.

Iwan mengajak semua anggota masyarakat hadir di rumah duka untuk mendoakan mendiang Gilang yang gugur usai menjalankan tugas pengawalan pawai obor jelang Ramadan.

"Kita maklumi bersama bahwa hari ini pukul 10.15, Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata telah meninggal dunia. Kepada seluruh hadirin mari memanjatkan doa semoga segala dosa-dosanya diampuni," ujar Iwan.

"Pemakaman di Klaten juga nanti akan dilakukan dengan upacara kedinasan, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tinggi nya terhadap pengorbanan Gilang selama menjalankan tugas donasi di kepolisian," kata dia.

Jenazah Gilang kemudian dibawa dengan Kereta Merta menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Tiga anggota polisi yang meninggal dunia mendapatkan kenaikan pangkat, yaitu Gilang, Briptu Anumerta Ridho Setiawan asal Lampung, dan Briptu Anumerta Taufan asal Bekasi.

Dua warga sipil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut diduga pelaku bom bunuh diri. Saat ini, mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Satu di antaranya belum teridentifikasi karena organ tubuhnya tercerai berai, seperti dalam foto yang beredar sejak semalam.

Ledakan juga melukai sedikitnya 10 orang yang terdiri lima anggota polisi dan lima warga sipil.

 

Berita Terkait: