Chevrolet Spin Hadir Sebagai Pembunuh Avanza, Nasibnya Malah 'Ambyar'
Chevrolet Spin (General Motors)
Uzone.id- PT General Motors (GM) Indonesia pernah bikin guncangan kecil di pasar otomotif Indonesia ketika merilis Low Multi Purpose Vehicle (MPV) Chevrolet Spin pada April 2013.
GM sudah bikin woro-woro mengenai produk barunya itu jauh hari sebelum dirilis. Hasilnya, respon dari masyarakat ternyata melebihi ekspektasi produsen. Konsumen sampai harus inden selama tiga bulan untuk menghdirkan Chevrolet Spin di garasi rumahnya.
Baca juga: GM Pernah Naik Daun di Indonesia Berkat Opel Blazer
Hal itu membuat pabrik GM Indoneia yang berada di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, menggenjok produksi sebanyak duashiftagar tak mengecewakan konsumen karena menunggu terlalu lama.
Sejak dirilis April hingga Agustus 2013, sudah 4.000 unit Chevrolet yang berhasil terjual!. Prestasi yang cukup bagus untuk pendatang baru. Jaringan diler di seluruh Indonesia pun ditingkatkan dari 35 menjadi 44 diler (sumber: mobil.otomotifnet.com)
Chevrolet Spin saat dilempar ke pasar pertama kali dijual di rentang harga mulai Rp 139 juta hingga Rp 189 juta dengan tiga pilihan, yakni mesin bensin 1.2L dan 1.5L serta mesin diesel 1.3L.
GM begitu menggebu-gebu menjual Chevrolet Spin karena akan jadi pesaing berat Toyota Avanza. Mengingat keberhasilan Chevrolet Spin di pasar Brasil, yang sampai saat ini masih eksis di sana.
Musim semi Chevrolet Spin di Indonesia ternyata tak berlangsung lama. GM akhirnya cuma bisa menjual LMPV andalannya itu sepanjang 2013 cuma 8.412 unit saja.
Bandingkan dengan Toyota Avanza yang menikmati kue pasar LMPV paling besar di tahun yang sama dengan penjualan 213.458 unit.
Nasib Chevrolet Spin di tahun 2014 makin buruk karena cuma bisa menjual sebanyak 7.930 unit. Penurunan itu berdampak pada rencana perusahaan untuk menutup pabriknya di Pondok Ungu.
Isu penutupan pabrik berdampak pada orang enggan membeli Chevrolet Spin, begitu juga para pemilik yang langsung menjual mobilnya karena khawatir masa depan layanan purna jual.
GM Indonesia resmi menutup pabrik akhirnya menjadi kenyataan. Tepatnya pada 30 Juni 2015, GM menyudahi produksi mobil di Indonesia.
Produsen yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat, itu memutuskan jualan Chevrolet di Indonesia dalam bentuk impor dari Thailand dan Korea Selatan.
GM Indonesia pun berubah status yang awalnya sebagai perusahaan manufaktur otomotif menjadinational sales company.Jadi tugasnya cuma jual merek Chevrolet di Indonesia.
Pasar yang semakin sempit, apalagi sudah datang gempuran dari Tiongkok yang membawa Wuling dan DFSK, merek Chevrolet makin terpinggirkan. GM Indonesia akhirnya bikin keputusan mengejutkan. Pada Senin (28/10/2019), GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengumumkan secara resmi bahwa GM tak akan menjual lagi mobil Chevrolet di Indonesia terhitung mulai akhir Maret 2020.