China Blokir Clubhouse karena Ada Diskusi Soal Uighur hingga Taiwan

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: William Krause / Unsplash)

Uzone.id- CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk ikut andil dalam mempopulerkan aplikasi undangan khusus Clubhouse yang mengandalkan audio.

Aplikasi yang diluncurkan pada April 2020 ini juga memungkinkan jutaan orang di China merasakan internet tanpa filter dan tanpa sensor.

Clubhouse menjadi tempat di mana warga China bisa secara terbuka mendiskusikan masalah-masalah yang dianggap tabu, seperti perlakuan terhadap minoritas Uighur, penindasan di Hong Kong, dan hubungan dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pembangkang.

"Ini pertama kalinya saya masuk ke internet sebenarnya dalam bahasa China," kata seorang wanita muda dari China daratan dalam satu sesi, seperti dilansirUzone.iddari BBC.

BACA JUGA:Alasan Situs Aisha Weddings Cuma Ingin Bikin Resah Masyarakat

Namun, pihak berwenang China telah memblokir Clubhouse setelah menarik banyak orang China ke diskusi lintas batas tanpa sensor tentang subjek politik dan hak asasi manusia.

Aplikasi yang hanya berfungsi di iPhone ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan diskusi dan wawancara di uang online bergaya panggilan konferensi.

Pada Senin (8/2/2021) malam, pengguna China melaporkan platform sudah tidak lagi tersedia, mengakhiri periode singkat kebebasan berekspresi politik di Negeri Tirai Bambu ini.

Internet China sangat diatur dan disensor, baik oleh pemerintah maupun oleh penyedia layanan yang membuat penilaian mereka sendiri tentang apa yang pemerintah ingin mereka sensor.

Platform media sosial seperti WhatsApp, Facebook, YouTube dan Twitter dilarang, dan baru-baru ini jurnalis warga Zhang Zhan dituntut karena menggunakannya untuk berbagi informasi.

Percakapan Clubhouse tidak direkam oleh aplikasi, menawarkan tingkat privasi, namun hanya sedikit yang bisa menghentikan pemirsa saat merekamnya sendiri.

 

VIDEO Uzone Talks - Covid19 dan Kemajuan Teknologi Kesehatan