Chuseok Lebarannya Orang Korea, Mau Tahu Kayak Apa?
Uzone.id- Lebaran bagi umat Muslim identik dengan kebahagiaan karena di momen itu orang-orang bisa pulang kampung demi berkumpul dengan keluarga besar sambil memakai busana yang bikin pangling, bercengkrama hingga tersedia hidangan lezat.
Tapi tahukan kamu, ternyata masyarakat Korea juga punya lebaran bernama Chuseok. Chuseok merupakan Hari Raya Besar di Korea untuk merayakan panen yang jatuh pada 15 Agustus di Kalender Lunar atau 24 September di Kalender Masehi.
Kayak umat Muslim saja, mereka juga pulang kampung untuk berkumpul bareng keluarga besar.
Kim Myeong-hwa, guru dari King Sejong Institute (KSIC) dalam siaran pers yang diterimaUzone.id, menjelaskan beberapa rangkaian kegiatan praktek tradisi Chuseok.
Praktek pertama: Jeol
Cara Jeol (memberi hormat) kepada para leluhur. Beda dengan Jeol saat Tahun Baru, Jeol saat Chuseok yang diberikan kepada leluhur dilakukan sebanyak dua kali.
Cara Jeol wanita dan pria memiliki perbedaan dalam letak tangan, dimana untuk wanita tangan kanan berada di atas tangan kiri dan untuk pria tangan kiri di atas tangan kanan.
Praktek kedua: Kuliner khas
Bikin kuliner khas Chuseok, yaitu Songpyeon. Songpyeon adalah sejenis Tteok (kue beras) yang terbuat dari tepung beras dan diisi dengan kacang kedelai, biji wijen dan sedikit gula.
Beberapa peserta sedikit kesulitan dalam membuat adonan kulitnya karena kalau adonan terlalu kering maka Songpyeon akan pecah dan kalau terlalu banyak air akan menjadi lengket.
Membentuk Songpyeon juga ternyata tidaklah mudah. Untuk dapat membentuk layaknya setengah bulan tidak semudah yang terlihat tapi para peserta terlihat berusaha untuk membuat bentuk yang sempurna dan juga membuat bentuk lainnya.
Selama menunggu Songpyeon selesai dikukus, para peserta diajak untuk bermain dua permainan tradisional Korea, Balssireum dan Biseokchigi. Balssireum adalah sebuah variasi dari permainan gulat tradisional Korea, Ssiruem, tapi menggunakan kaki.
Sedangkan Biseokchigi adalah permainan menjatuhkan balok dengan melempar balok menggunakan kaki. Seluruh peserta sangat antusias dalam setiap permainan karena permainan yang disiapkan berupa permainan tradisional Korea yang masih jarang terlihat di Indonesia.
Makan bersama
Belum lengkap jika perayaan Chuseok tidak ditutup dengan makan Bersama layaknya keluarga besar yang berkumpul.
Sama seperti hidangan pada meja makan keluarga di Korea, beragam makanan telah disiapkan untuk para peserta, salah satunya Torantang yang adalah salah satu makanan khas Chuseok.
Ada istilah di Korea yaitu “Sangdari-ga bureojilmankheum”, yang artinya “hingga kaki meja patah”.
Istilah tersebut biasa dipakai saat meja makan dipenuhi dengan beragam makanan. Dan dikarenakan Chuseok adalah salah satu Hari Raya Besar di Korea, maka tidak lengkap jika tidak disiapkan rangkaian makanan layaknya di Korea.