Corona Bikin Kemacetan Lalu Lintas DKI Turun 46 Persen

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Serangan pandemi Corona yang mengharuskan banyak orang untuk berdiam diri di rumah mulai menunjukkan dampak yang signifikan, terutama untuk kondisi lalu lintas di DKI Jakarta.

TomTom Traffic Index sudah mengolah data terbaru, dimana hasilnya presentase pertambahan waktu di berbagai wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan drastis, kecuali pada awal pekan.

Pada sebuah grafik, menunjukkan pergerakan indeks kemacetan di Jakarta selama tujuh hari belakangan atau setelah Work From Home diterapkan, dibandingkan dengan rata-rata kemacetan harian di keadaan normal.

Baca juga: Apple CarPlay dan Android Auto Lebih Bahaya dari Alkohol

Hasilnya, sebelum adanya pembatasan, indeks kemacetan tertinggi pada jam-jam sibuk pagi dan sore atau pada rentang 49 persen ke 75 persen.

Tapi sekitar seminggu kemudian, kemacetan terus mengalami penurunan signifikan hingga mencapai titik terendah yakni 36 persen sampai 46 persen. Hal ini terjadi di jam sibuk pagi dan sore.

Kondisi tersebut dihitung berdasarkan indeks kemacetan (congestion index) yang menggunakan skala presentase 0-100.

Artinya, semakin tinggi indeks maka semakin macet perjalanan dari satu tempat ke tempat lain.

Secara lebih detail, misalnya perjalanan dari Palmerah Selatan, Jakarta Selatan menuju Mampang Prapatan, Jakarta Selatan waktu tempuh normalnya 30 menit.

Jika indeks rata-rata wilayah adalah 20 persen, maka rumusnya 20/100 x 30 menit = 6 menit.

Jadi kesimpulannya, bahwa penambahan waktu yang dibutuhkan karena macet atau kepadatan kendaraan di Palmerah Selatan-Mampang Prapatan ialah 6 menit.

VIDEO Review Honda Jazz 2017, Mau Stop Produksi, Layak Dikoleksi?