Crowdo Ingin Menjadi Platform P2P Lending Nomor Satu

pada 7 tahun lalu - by

Sejak hadir pada tahun 2015 yang lalu, layananpeer to peer (P2P) lendingCrowdoternyata telah berhasil menggaet cukup banyak pengguna di tanah air.

Pada tanggal 28 Februari 2017, mereka mengumumkan kalau kini telah ada 30 ribu pemberi pinjaman di platform mereka, dan sebagian besar di antaranya berasal dari Indonesia.

Crowdo pun menyatakan kalau mereka telah memberikan lebih dari 1.500 pinjaman kepada para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tanah air. Secara rata-rata mereka menyalurkan sekitar Rp200 juta untuk setiap pinjaman, dengan bunga tahunan berkisar antara sepuluh hingga empat puluh persen.

Uniknya, seluruh prestasi tersebut berhasil mereka raih tanpa sekali pun mengalami kredit macet. “Tujuan kami adalah menjadi platformP2P lendingnomor satu di Indonesia,” ujar Cally Alexandra, General Manager Crowdo Indonesia.

Izinkan pengajuan pinjaman dengan beragam jaminan

Crowdo sendiri didirikan oleh dua orang yang cukup berpengalaman di bisnis finansial, yaitu Leo Shimada dan Nicola Castelnuovo. Mereka mulai beroperasi di Singapura pada tahun 2012, sebelum kemudian berekspansi ke Malaysia dan Indonesia pada tahun 2015 silam.

Selain menghadirkan layananP2P lending, Crowdo sebenarnya mempunyai layanancrowdfundingyang bisa digunakan oleh parastartupuntuk mencari pendanaan. Lewat layanan tersebut, parafounderbisa mendapat investasi dengan cara menyerahkan sebagian saham distartupyang mereka bangun. Sayangnya, Crowdo belum menghadirkan layanan tersebut di tanah air.

Model bisnisP2P lendingyang dijalankan Crowdo sekilas mirip dengan yang dihadirkan layanan lain seperiInvestree. Mereka sama-sama bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan yang bersedia menjaminkan tagihan (invoice), serta menyediakan pinjaman kepada karyawan dari berbagai perusahaan.

Namun berbeda dengan pesaingnya tersebut, Crowdo juga mengizinkan para peminjam di platform mereka untuk memberikan jaminan dalam bentuk lain, seperti kendaraan, emas, perhiasan, hinggaworking order.

Para pemberi pinjaman bisa memberikan dana mulai dari Rp1 juta. Saat menemukan calon peminjam yang potensial, para pemberi pinjaman tersebut harus terlebih dahulu melakukan isi ulang (top up) saldo investasi mereka. Dari setiap penggalangan pinjaman yang sukses, Crowdo akan mendapat komisi sebesar tiga persen.

Telah membuat sebuah aplikasi Android

Cally sendiri menyatakan kalau hingga saat ini Crowdo belum mendapat pendanaan dari pihak lain, dan masih beroperasi dengan dana yang dimiliki oleh parafounder. Demi meraih banyak pengguna, mereka pun berusaha mendekatkan diri dengan para pemberi pinjaman dengan cara mengadakansharing sessiondua kali dalam sebulan.

Crowdo juga telah mengumumkan kehadiran sebuah aplikasimobileuntuk perangkat Android. Dengan aplikasi bernama Crowdo Connect tersebut, mereka berusaha memudahkan para pemberi pinjaman dalam memberikan pinjaman baru, serta mengatur portofolio pinjaman yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Di Indonesia sendiri telah ada beberapa layananP2P lendingyang beroperasi, mulai dariModalku, Investree,Awartha, hinggaKoinWorks. Layanan-layanan tersebut pun seperti mendapat angin segar seiring denganmunculnya aturan OJK terkait pinjamanonlineyang khusus membahas tentang model bisnisP2P lendingpada akhir tahun 2016 yang lalu.

The postSalurkan 1.500 Pinjaman, Crowdo Ingin Menjadi PlatformP2P LendingNomor Satuappeared first onTech in Asia Indonesia.