Curi Start, ECGO Kasih Subsidi Rp70 Miliar untuk Pembelian Motor Listriknya
Uzone.id-Pemerintah hanya tinggal meresmikan kebijakan subsidi pembelian motor listrik Rp7 jutaan. Namun, ECGO seolah ingin mencuri start, dengan menggelontorkan subsidi untuk pembelian motor listriknya.
ECGO akan memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp70 miliar pada 10,000 pelanggan pertamanya. Artinya, secara nilai akan sama dengan yang diwacanakan pemerintah, yakni Rp7 juta per motor.
“Kami melihat saat ini ketertarikan masyarakat untuk beralih ke motor listrik cukup tinggi, tetapi banyak yang masih ragu karena menunggu subsidi pemerintah untuk direalisasikan," ujar COO dan Co-Founder ECGO EV Motor, Gary Prawira.
BACA JUGA: Yamaha Luncurkan Grand Filano, Suzuki Avenis Menangis
"Subsidi dari ECGO diharapkan dapat membantu percepat masyarakat untuk beralih dari motor konvensional ke motor listrik," lanjutnya.
Nah, dengan subsidi tersebut, motor listrik ECGO 5 kini bisa ditebus dengan harga Rp 9,1 juta. Sementara ECGO 3 banderolnya turun jauh menjadi hanya Rp 12,7 juta. Preorder motor mulai dibuka hari ini (4/2) melalui website resmi ECGO.
ECGO EV Moto juga membangun ekosistem agar masyarakat beralih ke motor listrik. Pertama, konsumen bisa membeli motor listrik dengan sistem langganan baterai (subscription) daripada beli putus.
Konsumen juga dapat menukar motor lamanya atau trade-in dan nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka, atau dijadikan sebagian dari jumlah pembayaran.
ECGO EV Moto juga menggandeng beberapa mitra lembaga pembiayaan kendaraan untuk program cicilan.
Menariknya, pengecasan motor listrik ECGO tidak bergantung dengan ketersediaan swap station yang membutuhkan dana besar dan waktu yang lama untuk ekspansi.
Pembangunan swap station dikatakan membutuhkan setidaknya 2 sampai 3 tahun untuk memperluas jaringannya di kota-kota besar, sedangkan ECGO menggunakan infrastruktur yang sudah ada sehingga dapat berkembang secara pesat dalam waktu yang singkat.
Sistem swap baterai tidak nyaman dan tidak menguntungkan bagi para konsumen. Berat baterai yang digunakan sistem swap tidak bisa terlalu besar ataupun berat, sehingga berdampak pada kecepatan dan jarak yang dapat ditempuh.
Konsep baterai ECGO dirancang sebagaimana dapat digunakan untuk aktivitas sehari penuh tanpa harus dicas. Masyarakat rata-rata menempuh jarak sekitar 50km per hari.
Baca juga: Skutik Honda Cuma Rp13 Jutaan Resmi Diluncurkan!
Kalau untuk ojol, kira-kira 100 sampai 150km per hari. Dengan sistem swap, pengguna motor hanya dapat menempuh 50km dan harus menyisakan 10km untuk mencari swap station terdekat.
“Kalau begini berarti untuk komunitas ojol harus swap baterai setidaknya 3 kali sehari. Sedangkan dengan ECGO dapat menempuh jarak 160km tanpa harus mengisi daya," papar Gary.
Motor listrik ECGO juga didukung oleh ECGO SmartApp dimana pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk memeriksa riwayat perjalanan, kecepatan, penggunaan total kilometer, status baterai, dan jejak lokasi.
Pengguna yang berlangganan baterai juga dapat mengisi pulsa, mengecek saldo rekening dan riwayat pembelian melalui aplikasi tersebut.