Daftar E-Commerce yang Gulung Tikar di Indonesia, JD.ID yang Terbaru
Uzone.id– JD.ID menambah daftar baru startup yang undur diri di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang. E-commerce ini berencana untuk menghentikan penerimaan pesanan pada 15 Februari dan resmi tutup pada akhir Maret 2023 mendatang.
Persaingan e-commerce di Indonesia terpantau semakin ketat dan ramai, Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli dan e-commerce lainnya gencar melakukan promosi demi menggaet pengguna di Indonesia.
Melihat persaingan yang ketat ini, JD.ID bukan satu-satu e-commerce di Indonesia yang harus gulung tikar dari Indonesia. Berikut deretan e-commerce yang tutup layanan di Indonesia.
Sorabel
E-commerce khusus fashion, Sorabel, menutup layanan mereka pada 30 Juli 2020 lalu akibat hantaman era pandemi COVID-19. Perusahaan yang sebelumnya bernama Sale Stock ini mengatakan kalau mereka telah melakukan berbagai usaha untuk mempertahankan perusahaan namun dengan berat hati harus melakukan likuidasi.
Baca juga:4 Fakta JD.ID, Unicorn 'Seumur Jagung' yang Hengkang dari Indonesia
E-commerce ini terkenal dengan konsep Coba Dulu Baru Bayar dengan COD. Beberapa fashion yang ada di platform ini adalah fesyen remaja, perempuan bekerja, ibu, anak, baju hamil dan menyusui, hingga pakaianplus size.
Elevania
E-commerce Elevania baru saja menutup layanan mereka pada 1 Desember 2022 lalu. Pengumuman ini disampaikan dalam laman resminya, elevania.co.id.
“Efektif per hari ini kami menutup layananwww.elevenia.co.id. Terima kasih telah menjadi mitra kami selama ini,” tulisnya.
Elevania sendiri mulai diluncurkan pada Maret 2014 silam oleh operasi PT XL Planet, yang merupakan perusahaan dari XL Axiata TBK dan SK Planet dari Korea Selatan.
Rakuten
E-commerce asal Jepang Rakuten juga harus hengkang dari Indonesia pada tahun 2016 lalu, padahal e-commerce ini jadi salah satu raksasa di negeri asalnya.
Beberapa sumber mengatakan kalau Rakuten mengalami kesulitan dalam menghadapi kompetisi bisnis online di Asia Tenggara. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menarik diri kembali dari beberapa pasar Asia Tenggara.
Tak hanya Indonesia, Rakuten juga hengkang dari pasar Malaysia dan Singapura serta menjual kembali website e-commerce Tarad.com di Thailand.
Blanja.com
Salah satu e-commerce lokal yang harus undur diri adalah Blanja.com, platform jual-beli online hasil patungan PT Telkom Indonesia dan eBay ini ini menutup layanannya pada 1 September 2020.
Salah satu yang membuat platform ini unik adalah pembeli yang bisa menemukan barang-barang yang dijual di eBay, salah satu e-commerce terkenal di Amerika Serikat.
Qlapa
E-commerce online khusus kerajinan tangan di Indonesia, Qlapa, juga menjadi salah satu e-commerce yang gulung tikar di Indonesia. Platform ini resmi menghentikan layanannya pada 2019 lalu setelah beroperasi kurang lebih 4 tahun.
Platform ini memiliki misi menyediakan kebutuhan dan permintaan terhadap kerajinan tangan yang berkualitas hasil pengrajin lokal. Startup ini menjadi wadah untuk memajukan kreativitas lokal, mulai dari baju batik, tenun, tas kulit, sepatu kulit, dompet kulit, perhiasan, serta dekorasi rumah.
“Dengan tulus kami berharap, misi kami untuk memajukan produk-produk kerajinan tangan Indonesia dapat didengar dan akan ada yang melanjutkan dan memberdayakan kreativitas para perajin Indonesia,” tulis Qlapa dalam surat perpisahannya.
Cipika
Situs e-commerce Cipika hanya bertahan sekitar 3 tahun saja. Didirikan pada tahun 2014, PT Indosat Ooredoo selaku pemilik platform ini harus menutup layanan pada tanggal 1 Juni 2017.
Pihak platform secara tidak gamblang menyebut kalau penghentian operasi Cipika ini dipicu oleh ketatnya persaingan industri e-commerce di Indonesia.
Baca juga: JD.ID Resmi Tutup 31 Maret 2023, Berhenti Terima Order 15 Februari
Perkembangan platform ini juga disebut lambat membuat perusahaan memutuskan untuk menutup layanan. Cipika sendiri menyediakan produk elektronik dan makanan, serta jualan online.
JD.ID
JD.ID menjadi e-commerce terbaru yang harus gulung tikar di Indonesia, padahal e-commerce yang satu ini cukup memiliki nama dan sempat berjaya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, perusahaan anak buah JD.com ini juga pernah menyandang status unicorn di Indonesia.
Namun, setelah 7 tahun berdiri, JD.ID harus mengundurkan diri dari pasar Indonesia tepat pada tanggal 31 Maret 2023 mendatang.
Berbeda dengan e-commerce lainnya, JD.ID tidak bekerja sama dengan penjual perseorangan. Hal ini lah yang membuat JD.ID menjadi langganan mencari produk-produk original.
Sebelum memutuskan untuk undur diri, JD.ID juga menutup layanan logistik mereka JDL Express dan melakukan pemangkasan karyawan di Indonesia sebesar 30 persen. Gerai offline nya juga terpantau telah melakukan cuci gudang dan mengosongkan persediaan.
Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, Senin, (30/01) mengatakan kalau ini adalah keputusan strategis JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnis mereka.