Dari Anakmu yang Punya Gengsi Tinggi, Selamat Hari Ibu
Tanggal 22 Desember...
Ya, itu hari Ibu. Semua anak di Indonesia sibuk mencari cara untuk memberikan sesuatu kepada ibu sebagai bentuk kasih sayang. Setiap tahun pula saya melihat teman saya sering mem-postingkata-kata manis atau foto-foto mesra bersama ibu untuk menunjukkan betapa mereka sayang dengan ibu.
Tidak ada yang salah dengan cara itu. Hanya saja, apa pesan yang disampaikan di media sosial itu tersampaikan dengan baik kepada ibu. Kadang saya suka berpikir, kenapa orang harus menunjukkan kasih sayang lewat media sosial, terlebih untuk orang tua mereka, terutama ibu.
Dulu saya suka menyinyir dalam hati, mengapa orang-orang seperti itu? Memang enggak bisa langsung bilang ke ibu kalo sayang sama beliau. Ternyata tidak semudah itu.
Bagi anak yang dekat dengan ibu dari kecil, tentu sangat mudah untuk menunjukkan kasih sayang. Contohnya saat saya masih sekolah dulu. Setiap menjelang tanggal 22 Desember, beberapa teman perempuan saya sibuk mencari kado untuk ibu. Mereka kadang curhat pada saya, kadang saya juga iseng bertanya.
"Aduh mau hari Ibu, kasih apa ya kenyokap? Lo ada ide enggak?," ujar seorang teman beberapa tahun lalu.
Saya hanya mengangkat bahu. Ya, enggak tahu mau kasih apa ke ibunya. Boro-boro mikir untuk ibu orang lain, saat sekolah, saya enggak pernah sekali pun memberi hadiah pada ibu, walaupun cuma setangkai bunga (dulu cukup populer sebagai hadiah hari Ibu). Teman saya pun kadang suka menegur.
"Ih, jangan gitu dong samanyokap. Parah banget masa enggak pernah kasih hadiah apa-apa," sindir teman.
Menurut saya, ibu saya bukan tipe orang yang suka diberikan hadiah aneh-aneh. Apalagi setangkai bunga yang katanya cuma buang-buang uang saja. Kalau dibeli, nanti layu. Lebih baik dibelikan yang lain saja. Jadi, saat itulah saya enggak pernah memberikan hadiah apapun kepada ibu.
Namun akhir-akhir ini saya berpikir, semakin dewasa dan bertambah usia, saya selalu ingin memberikan hadiah kepada ibu. Apalagi saya sudah kerja. Tapi saya enggak pernah bilang kalau itu hadiah. Saya selalu bilang, "ini buat mama". Begitulah cara saya memberikan sesuatu kepada ibu.
Tapi apa ibu tahu kalau itu adalah bentuk kasih sayang saya? Ditambah, saya juga jarang bilang kata 'sayang' ke ibu, saya lebih sering bilang ke pasangan. Saya terlalu gengsi buat bilang 'sayang' ke ibu. Enggak tahu jadi merinding sendiri dan rasanya mau nangis. Haha.
Saat saya menulis ini, saya baru saja mengirim sebuah kata-kata manis yang saya temukan di Instagram dan saya kirim ke ibu. Cuma sebatas itulah hari ibu saya, ditambah ucapan terima kasih dan doa selalu sehat, tanpa embel-embel kata 'sayang'.
Bukan tidak sayang, tapi saya terlalu gengsi, menurut saya itucheesy.
Dan sekarang saya mengerti, mengapa anak-anak muda sekarang lebih sering mem-postingkata-kata manis menunjukkan kasih sayang kepada orang tua mereka. Karena rasa gengsi tinggi. Jadi, apakah sesulit itu mengungkapkan sayang kepada ibu?
Sudahkah kamu memberikan sesuatu yang terbaik untuk ibu?
-------
Untuk ibuku dari anakmu yang penuh dengan gengsi ini,
Saya sayang ibu. Tanpa rasa kurang, tanpa rasa lebih. Secukupnya.
Terima kasih selalu ada untuk saya, saat saya lelah karena bekerja. Menunggu pulang dengan rasa khawatir.
Walau saya adalah anak yang gengsi dan jarang bilang 'sayang', tapi jauh dalam lubuk hati, saya menyayangi ibu. Ada rasa khawatir dalam diri saya ketika ibu sakit. Ketika ibu mengeluh lelah. Tapi saya hanya bisa berdoa pada Tuhan agar ibu selalu sehat dan bahagia.
Dari anakmu yang punya gengsi tinggi,
Maaf, saya cuma bisa bilang lewat tulisan ini dan via WhatsApp, padahal kita tinggal serumah, tapi saya malu ungkapkan sayang.
Tapi saya akan selalu ada untuk ibu. Selamat hari ibu.