Dari Penjara, Ahok Berangkatkan 800 Guru Ngaji dan Pemandi Jenazah Umrah
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah lima bulan menjalani masa hukuman penjara di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Tepat lima bulan setelah Ahok dipenjara, Senin (9/10/2017) malam, digelar diskusi bertajuk ”Ahok: The Untold Story”. Ketika diskusi tersebut, terdapat banyak kisah unik tentang Ahok yang baru diketahui publik.
I Wayan Sudiarta, mantan tim pengacara Ahok misalnya, mengungkapkan aktivitas keseharian suami Veronica Tan itu di dalam penjara.
Ahok, kata dia, selalu memulai aktivitasnya dengan berolah raga, dan khusus hari Jumat menerima tamu yang datang berkunjung.
"Kemudian balas surat, rata-rata satu hari ada 20 surat yang masuk," ujar Wayan di Fitzroy, Jalan Gunawarman 30, Jakarta Selatan, Senin malam.
Wayan menuturkan, kali terakhir membesuk Ahok pada Jumat (6/10) pekan lalu. Ia mengungkapkan, Ahok tetap tak mau membahas isu politik yang berkembang di tanah air dengan pengunjungnya.
"Nah, kalau ditanya masalah jembatan (Simpang Susun Semanggi) dan sebaginya dia bilang 'nggak perlu saya ngomong kan rakyat sudah tahu'. Dia tak ingin menonjolkan dirinya sebagi tokoh. Dia cuma ingin dia itu pelayan warga,” terangnya.
Sementara Neneng, penggagas buku “Ahok di Mata Mereka”, mengatakan selain olahraga dan membalas surat warga, Ahok juga tengah menyusun tulisan yang nantinya akan dijadikan buku.
"Hasil obrolan-obrolan bapak itu dituangkan atau ditulis. Kesempatan menulisnya itu dari habis Subuh sampai jam 7.00 WIB, setelah itu dia olah raga," kata Neneng.
Khusus untuk membalas surat yang masuk, dilakukan Ahok setiap Sabtu dan Minggu. Ahok mengistilahkan aktivitasnya itu sebagai “CSR” yang merujuk pada program “responsibilitas sosial perusahaan”(corporate social responsibility).
Umrah
Sementara Relawan mengungkapkan, Ahok telah memberangkatkan sekitar 800 orang umrah meski tak lagi menjadi gubernur dan berada di bilik penjara.
Kloter terakhir yang diberangkatkan Ahok pada pertengahan bulan Mei 2017, atau ketika Ahok sudah berada di penjara.
"Iya, yang terakhir diberangkatkan dua atau tiga minggu bapak masuk (penjara). Masih ada orang yang diberangkatkan oleh bapak," ujar Neneng.
Ia mengatakan, warga yang diberangkatkan umrah adalah orang yang sudah tua, guru ngaji, ustazah, hingga orang yang bekerja sebagai pemandi jenazah.
"Yang diberangkatkan umrah mereka yang nggak mungkin pergi umrah sendiri dengan biayanya," kata dia.
Neneng mengklaim dana yang dikeluarkan untuk membiayai umrah tersebut berasal dari kantong pribadi Ahok, bukan sisa uang kampanye Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
"itu dananya bapak. Bapak minta tim BTP menuntaskan semuanya. Rombongan terakhir yang diberangkatkan sekitar 100-150 orang," terangnya.
Ahok sudah lima bulan menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Mako Brimob.
Ahok dinyatakan bersalah melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al Maidah ayat 51. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam sidang 9 Mei, memvonis Ahok dua tahun penjara.