Deretan HP Ini Gak Lagi Dapat OS Baru dari Xiaomi, Ada Poco X3 NFC

pada 4 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Buat kalian yang pakai salah satu dariHP Xiaomi, Redmi, ataupun Poco di bawah ini, sebaiknya ganti seri yang baru saja. Sebab, Xiaomi telah menghentikan update software untuk sejumlahsmartphoneyang beberapa di antaranya beredar resmi di Indonesia. 

Daftar ponsel yang tidak lagi mendapatkan dukungan software tercantum pada halaman Pusat Keamanan Xiaomi. Perangkat-perangkat tersebut masuk ke dalam kategori End of Life (EOL), berikut beberapa HP Xiaomi, Redmi, danPocoyang tidak lagi dapat update OS terbaru:

Xiaomi

  • Xiaomi Mi 10S (China)
  • Xiaomi Mi 10 Pro (China, Area Ekonomi Eropa/EEA, Global)
  • Xiaomi Mi 10 (China, EEA, Global, Turki, Indonesia, India, Rusia)
  • Xiaomi Mi 10 Ultra (China)
  • Xiaomi Mi 11 Lite 5G (Jepang)
  • Xiaomi Mi 11 Lite (Indonesia)

Redmi

  • Redmi Note 10 Pro (EEA, Global, Indonesia)
  • Redmi Note 10 (Turki)
  • Redmi Note 10 5G (Turki, Taiwan)
  • Redmi Note 10T (Rusia)
  • Redmi Note 8 2021 (EEA, Rusia)

Poco

  • Poco M3 Pro 5G (Turki, Rusia)
  • Poco M3 (Indonesia)
  • Poco X3 NFC (Indonesia)

Kalian bisa melihat daftar lengkapnya di situs resmi Pusat Keamanan Xiaomidi sini. Terlihat dari daftar, adasmartphoneyang dijual di Indonesia muncul, seperti Xiaomi Mi 10 yang rilis empat tahun lalu, Redmi Note 10 Pro yang dijual pada tahun 2021 silam, hingga duo ponsel menengah Poco, yakni Poco M3 dan X3 NFC.

Daftar ponsel di atas masih bisa digunakan. Tapi, Xiaomi tidak lagi memberikan dukungan update OS,firmware, danpatchkeamanan yang melindungismartphonedari berbagai ancaman serangan siber, termasukmalwaredanadware

Xiaomi akan tetap menggelontorkan pembaruan software apabila menemukan adanya kerentanan keamanan yang serius, walaupunsmartphoneyang digunakan tercantum dalam daftar EOL.

Kalau tetap maksa menggunakan perangkat tersebut, pengguna mungkin mengalami kerentanan keamanan atau masalah kompabilitas dengan aplikasi yang lebih baru. Sehingga, ada baiknya pengguna mempertimbangkan untuk membeli modelsmartphoneyang baru dengan dukungan software dan keamanan yang berkelanjutan.

Kalaupun enggan membeli yang baru, bagi pengguna yang melek teknologi atautech enthusiast, bisa memanfaatkanfirmwarealternatif yang disediakan oleh komunitas ROM kustom. Tapi lagi-lagi, opsi ini memiliki risiko tersendiri dan memerlukan tingkat keterampilan teknis tertentu.