Deretan Maskapai Penerbangan yang Larang Angkut Ponsel Vivo
Uzone.id- Akibat insiden terbakarnya sebuah palet yang memuat Vivo Y20 di Hong Kong International Airport pada 10 April 2021, beberapa maskapai penerbangan memutuskan untuk melarang pengiriman smartphone Vivo.
Menanggapi insiden ini, Vivo menyampaikan, “kami sangat memperhatikan (insiden kebakaran) ini dan segera membentuk tim khusus serta bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebabnya.”
Berikut daftar maskapai di dunia yang melarang pengiriman Vivo melalui kargo udara akibat insiden kebakaran di bandara internasional Hong Kong.
Maskapai GoAir, India
Vivo diketahui memiliki pasar yang besar di India. Hal ini mendorong GoAir untuk melakukan pelarangan sementara pada produk-produk Vivo sebagai tindak pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Pihak GoAir mengatakan jika “semua kiriman dari Vivo sedang ditahan,” dikutip dariThe Loadstar, Jumat, (16/04).
Penerbangan Spicejet, India
Selain GoAir, maskapai domestik Spicejet juga menjadi maskapai kedua di India yang melakukan pelarangan menyusul insiden kebakaran ini.
Sanjiv Gupta, kepala kargo Spicejet mengatakan bahwa pelarangan ini tak hanya berlaku pada semua ponsel dan aksesori Vivo saja.
“Jika kami menemukan adanya pengiriman seluler yang tidak menyertakan keterangan “muatan berbahaya” saat pemeriksaan, maka akan kami masukkan pada daftar hitam,” tegas Gupta.
Regulator penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) dilaporkan akan segera memberikan keputusan terkait pengangkutan kargo Vivo pada penerbangan domestik.
International Airline Group (IAG)
Induk perusahaan dari British Airways mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sementara pengiriman Vivo dari dari semua stasiun asal APAC dan Timur Tengah sebagai bentuk peningkatan layanan kargo IAG.
IAG mengumumkan, “dengan segera dan hingga pemberitahuan lebih lanjut, IAG Cargo mengembargo semua jenis pengiriman Vivo yang berisi baterai dari semua stasiun asal APAC dan Timur Tengah ke semua tujuan penerbangan.”
“Embargo ini berlaku untuk segala bentuk pengiriman yang telah dipesan baik secara langsung atau tidak langsung untuk peningkatan layanan IAG Cargo.” Tambahnya.
Maskapai Garuda Indonesia, Indonesia
- Garuda Indonesia melarang pengiriman kargo untuk semua tipe handphone merek Vivo. Pelarangan ini disampaikan dalam CIN (Cargo Information Notice) yang beredar.
Garuda memberlakukan beberapa ketentuan. Diantaranya, semua ponsel Vivo tipe apapun dilarang untuk diterima dan diangkut melalui kargo udara.
Sparepart, aksesoris, dan selubung (casing handphone tanpalithiumbattery) dapat diterima dan diangkut. Petugas Cargo Acceptance harus memastikan semua pengiriman tidak terdapat merek handphone Vivo.
"Semua unit dan personil operasional kargo agar mengimplementasikan SOP secara konsisten dan dimonitor dengan baik guna aspek safety (keselamatan) dan security (keamanan) tetap terjaga," salah satu poin dari surat edaran tersebut.
Belum diketahui sampai kapan pelarangan ini dilakukan, tapi pihak Garuda menyatakan jika pelarangan ini bersifat sementara waktu.
Di Indonesia, selain Garuda ada juga surat edaran maskapai lain untuk larangan cargo mengangkut smartphone Vivo. Di antaranya Batik Air dan Citilink.
Lufthansa Cargo, Jerman
Selanjutnya, Lufthansa Cargo mengumumkan akan melarang produk Vivo yang mengandung baterai lithium ion hingga pemberitahuan selanjutnya.
Seorang juru bicara dari Lufthansa Cargo memberikan pernyataan pada The Loadstar yang dikutip oleh Uzone.id, Jumat (16/04)
“Menyusul adanya laporan insiden di Bandara Hong Kong, Lufthansa Cargo telah mengikuti tindakan operator yang terlibat dan memutuskan untuk melarang semua produk Vivo yang mengandung baterai lithium (ion dan logam) pada pengangkutan udara direct atau indirect pada penerbangan apa pun yang dioperasikan oleh Lufthansa Cargo dan/atau Lufthansa, Austrian atau Brussels Airlines, sebagai tindakan pencegahan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.”
“Kami juga melakukan pertukaran konstruktif dengan otoritas yang bertanggung jawab untuk langkah-langkah selanjutnya,” tambahnya.
Selain pelarangan dari beberapa maskapai di belahan dunia, bandara di China dikabarkan telah memberlakukan pemeriksaan dan kontrol yang lebih ketat pada pengiriman yang berisi muatan baterai setelah insiden ini terjadi.