Di Cina, Bayar KFC Bisa Pakai Senyuman

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Makan malam menu KFC di Hangzhou, Cina, kini bisa dibayar hanya dengan cara berbeda. Dilansir melaluiFortune, pelanggan bisa membayar makanannya hanya dengan sebuah senyuman.

Namun senyum tersebut bukan senyuman sembarangan. Cara pembayaran jenis baru tersebut bernama Smile to Pay, yakni menggunakan teknologiface recognation systemdengan kecanggihan super tinggi.

Salah satu jenis pembayaran terbaru tersebut tengah dikembangkan Yum China Holdings Inc untuk generasi muda. Yum China merupakan perusahaan berbasis di Amerika Serikat bernama Yum Brands Inc sejak tahun lalu terus bertumbuh.

Perusahaan tersebut mampu menarik konsumen dengan cara dan pengalaman berbeda sejak 2012. Saat ini Yum masih menjadi perusahaan fast food terbesar di Cina dengan lebih dari 7 ribu gerai.

Pergerakannya menurun pada kuartal ke dua. Namun naik kembali setelah menggunakan logo 'KFC'.

Gerai terbaru di Hangzhou memiliki nama KPRO dengan target para generasi muda di Cina. Generasi muda menjadi fokus pemasaran karena sosok mereka yang akan memutar roda perdagangan di masa depan.

Presiden Yum China, Joey Wat, mengatakan bahwa konsep gerai KPRO berbasis 'young and tech savvy', yakni para anak muda yang selalu memerlukan inovasi. Yum bekerja sama dengan Ant Financial dalam membangun face recognation software.

Makanan bisa dibayar hanya dengan memindai wajah konsumen, kemudian memasukkan nomor ponsel. Hal tersebut diperlukan untuk menghindari penipuan dan pemalsuan identitas. Alat pindai wajah dikombinasikan dengan kamera 3D dan deteksi algoritma. Smile to Pay tidak bisa digunakan oleh orang ke dua atau pengganti dari identitas pemilik, bahkan foto sekalipun. Untuk mengimbangi teknologi, Yum juga merombak menu makanan. Beberapa menu baru, seperti salad dan ayam panggang menjadi favorit. Bahkan Yum menyuguhkan makanan Italia sejak dua tahun lalu.