Dibanding Korea Selatan, Ini Kekurangan Industri Film Indonesia

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Mira Lesmana. (Foto: Uzone.id/Birgitta Ajeng)

Uzone.id- Industri film Indonesia sedang berkembang setelah sempat mati suri. Mira Lesmana, produser film kenamaan Tanah Air juga mengatakan bahwa memang banyak film-film lokal yang bagus dalam beberapa tahun ini.

“Namun tidak bisa dipungkiri pula bahwa masih banyak film yang tidak bagus,” ujarnya selepaspress screeningfilm Bebas, di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Baca juga:Tayang 3 Oktober, Ini Deretan Fakta Film ‘Bebas’ yang Perlu Kamu Tahu

Menurut perempuan yang memproduseri film Bebas yang akan tayang 3 Oktober itu, sudah banyak pihak yang bersedia untuk memodali, layar yang disediakan berbagai bioskop juga bertambah.

Hanya saja, Mira mengatakan bahwa yang menjadi kekurangan adalah sumber daya manusia danskill.

“Yang kurang kalau menurut saya, SDM, skill, dan itu sebenarnya dari dulu saya selalu bilang. Ketika industri mau dimajukan harus adaeducation-nya dulu,” ujarnya.

Baca juga: Asyik! Habis Militer, Lee Min Ho Comeback ke Drakor

Mira menjadikan Korea Selatan sebagai contoh. Negeri Ginseng tersebut juga sempat mengalami kemandekan industri film di masa lalu.

“Tapi ketika mau diusahakan untuk maju, yang mereka lakukan pertama kali adalah mendirikan sekolah-sekolah film di berbagai tempat di seluruh Korea, sehingga sampai sekarang mereka berkualitas sekali karena ada tempat buat belajar,” ungkap perempuan yang juga memproduseri film fenomenalAda Apa Dengan Cinta?(2002).

Baca juga: Resep Minuman Starbucks Ini Ternyata Ada Sejak 16 Tahun Silam

Sementara di Indonesia, tempat-tempat belajar untuk pembuata film, terutama penulisan skenario masih minim.

“Sementara kita mulai tumbuh tempat-tempat belajar tapi tidak se-rapid, justru sekarang ironisnya tidak se-rapiddana yang ada. Terutama kalau menurut saya penulisan skenario,” ujar Mira.