Dibobol Hacker, Kominfo Minta Tokopedia Lakukan 3 Hal Ini

pada 4 tahun lalu - by

 

Uzone.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku telah mendapatkan pengakuan dari Tokopedia terkait dengan 15 juta akun penggunanya yang dibobol hacker. Mereka pun meminta Tokopedia untuk melakukan tiga hal ini, selain investigasi internal.

Dikatakan Menkominfo Johnnt G. Plate, tiga hal yang dimaksud harus dilakukan demi menjamin keamanan data pengguna. Pasalnya, Tokopedia sendiri sudah mengakui adanya upaya pembobolan terhadap data penggunanya.

"Hal pertama yang harus dilakukan Tokopedia segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach. Kedua, memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos. Dan ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab data breach tersebut," kata Menkominfo Johnny G. Plate, dalam keterangannya, Minggu, 3 Mei 2020.

Kominfo sendiri sebelumnya sudah meminta Tokopedia untuk memberikan laporan terkait dugaan kebocoran data pemilik akun, termasuk juga tindakan pengamanan sistem yang dilakukan, serta potensi dan dampak dari pembobolan tersebut terhadap penggunanya. Sampai saat ini, Kominfo masih menunggu laporan tersebut.

"Tokopedia menyampaikan bahwa sistem pengamanan mereka menggunakan password yang disimpan dalam bentuk hash. Selain itu, Tokopedia juga telah menggunakan fitur OTP sebagai two factors authentication sehingga user selalu diminta memasukkan kode yang baru secara real-time setiap melakukan login " jelasnya.

Kementerian Kominfo juga mengimbau masyarakat tetap menjaga keamanan akun masing-masing.

"Masyarakat sebaiknya rutin mengganti password dan tidak mudah percaya dengan pihak lain yang meminta password maupun kode OTP," kata Menteri Kominfo.

Menurut Menteri Johnny, password dan OTP hanya dibutuhkan oleh sistem. "Jadi kalo ada permintaan password atau OTP dari perseorangan, sudah dipastikan itu penipuan," ujarnya.

Menteri Kominfo pun mengingatkan adanya penipuan yang menggunakan phising atau penipuan dengan cara mengelabui untuk mencuri akun pribadi.

"Saat ini banyak penipuan mengunakan phising. Sebelum kita mengklik tautan yg kita terima lewat email, pastikan keaslian alamat email pengirim. Cara membaca alamat email dari belakang ke depan," jelasnya. 

Lebih lanjut, Menteri Kominfo menyatakan Kementerian Kominfo akan memanggil Direksi Tokopedia.

“Terkait permasalahan ini, saya telah meminta Dirjen Aptika untuk memanggil Direksi Tokopedia agar memberikan penjelasan terkait hal ini. Pertemuan akan dilakukan Senin, tanggal 4 Mei,” ungkapnya.