Didongkrak QRIS, Transaksi Digital di Indonesia Makin Tumbuh

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk menerapkan digitalisasi di berbagai aspek termasuk di pembayaran digital, mengingat ekonomi digital Indonesia semakin bertumbuh dan diprediksi akan terus berkembang di tahun 2030. Tak hanya pemerintah, pihak-pihak swasta pun turut membantu perkembangan ini, termasuk dengan pemain pembayaran digital di Indonesia.

Dalam acara Semangat Kolaborasi: Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia, Kamis, (25/08), CEO sekaligus Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara mengatakan, “secara keseluruhan, transaksi (digital) di Indonesia sudah meningkat dan bagus, namun potensinya saya lihat masih jauh besar lagi.”

Foto: Acara Akselerasi Ekonomi Digital DANA dan Sinar Mas (Kamis, (25/06).

Peningkatan pembayaran digital dapat dilihat dari jumlah penetrasi pengguna smartphone di Indonesia. Di Indonesia, penetrasi smartphone sudah mencapai 72 persen. 

“Hal ini sudah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia, sebagian besarnya sudah mendapat akses untuk pembayaran digital,” tambahnya.

Vince juga mengatakan bahwa di 2021, sudah sekitar 57 persen penduduk Indonesia sudah merasakan pembayaran digital, setidaknya satu kali. Namun apabila dilihat dari penetrasi jumlah pembayaran (value) itu baru sekitar 10-11 persen dari total retail melalui pembayaran digital.

Baca juga:Generasi Boomer Masih Cemas Saat Transaksi Online

“Makanya saya lihat, darigaptotal penetrasivalue-nya masih rendah, tapi penggunaannya sudah tinggi dan potensinya masih jauh tinggi sekali. Potensi ini kedepannya akan sangat jauh lebih tinggi dari apapun yang kita perkirakan saat ini,” jelas Vince.

Potensi ini juga didorong oleh kehadiran produk dari pemerintah berupa QRIS yang memudahkan pembayaran untuk semua transaksi digital. Saat ini, ada sekitar 20 juta QRIS yang dilaporkan telah diterima oleh berbagai merchant di seluruh Indonesia.

Dari 20 jutaan QRIS yang ada, e-wallet DANA sendiri telah hadir di sekitar 5,5 juta merchant QRIS. Platform ini menjadi jembatan untuk pengguna dalam melakukan pembayaran digital menggunakan berbagai platform keuangan. Jadi, tak harus dari satu platform yang sama, QRIS bisa digunakan di semua platform pembayaran.

Tak hanya memudahkan pembeli dalam bertransaksi, QRIS juga membuat pelaku UMKM semakin go digital, hal ini sejalan dengan target pemerintah yang menginginkan UMKM untuk memanfaatkan ruang digital sebagai sarana perkembangan bisnis mereka. Bahkan, dari laporan yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sudah ada lebih dari 22 juta pelaku UMKM di Indonesia yang menggunakan pembayaran menggunakan sistem QRIS atauQuick Response Code Indonesian Standard.

Hal ini membuktikan kalau pembayaran secara digital sudah dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia dan sudah lebih fleksibel, yang masih menjadi PR adalah menggerakan masyarakat agar semakin tertarik menggunakan pembayaran digital.

“Karena sebenarnya pembayaran digital jauh lebih cepat, mudah, murah, aman dan juga handal,” tambah Vince.

Hingga saat ini, DANA telah mencapai 120 juta pengguna di Indonesia, pertumbuhan yang sangat signifikan dibanding tahun 2019 yang berada di kisaran angka 50 juta pengguna. Perharinya, DANA disebutkan mengolah rata-rata lebih dari 10 juta transaksi harian.

Baca juga:Waspada Akun WhatsApp Bodong Mengaku BRI, Ini Ciri-cirinya

Sementara itu, dalam kolaborasi DANA bersama Sinar Mas, Andrijanto Muljono, Chief Commercial Officer Smartfren mengatakan bahwa kolaborasi ini diyakini dapat turut mendorong percepatan digitalisasi ekonomi di Indonesia.

“Harapan kami, dengan terwujudnya ekonomi digital ini maka akan semakin banyak peluang baru yang terbuka di masyarakat, baik untuk UMKM atau anak - anak muda kreatif yang kini sangat lihai memanfaatkan teknologi digital,” ungkapnya.