Diduga Lakukan Monopoli, Tencent Dituntut ByteDance

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Reuters)

Uzone.id- Hubungan dua raksasa teknologi Bytedance dan Tencent kembali memanas. Setelah saling serang pada tahun 2018 lalu, kini keduanya kembali menempuh jalur pengadilan.

ByteDance, pemilik aplikasi TikTok atau yang lebih dikenal Douyin di China, mengajukan tuntutan atas dugaan perilaku monopoli yang dilakukan Tencent ke pengadilan Beijing.

Seperti dikutip Uzone.id dari Reuters, Rabu, 03 Februari 2021, dalam tuntutannya, ByteDance meminta kompensasi sebesar 90 juta yuan (sekitar Rp195 miliar).

Hal ini terjadi, karena Tencent membatasi penggunanya untuk membagikan konten Douyin pada aplikasi pesan instan WeChat dan QQ, yang seharusnya dilarang oleh undang-undang anti-monopoli.

ByteDance juga menambahkan bahwa pihaknya telah meminta pengadilan untuk menghentikan perilaku Tencent tersebut.

“Kami percaya bahwa persaingan lebih baik untuk konsumen dan dapat mendorong inovasi,” jelas ByteDance dalam sebuah pernyataan.

Baca juga:Apa itu iMessage? Aplikasi Chat Pesaing WhatsApp

Lebih lanjut, mereka menyatakan, “Kami telah mengajukan gugatan untuk melindungi hak kami dan hak pengguna kami.”

Gugatan ini selaras dengan meningkatnya peraturan tentang perusahaan besar teknologi di China. November lalu, Beijing mengeluarkan rancangan aturan untuk mencegah monopoli dalam perusahaan internet, menjadikannya sebagai regulasi pertama yang dianggap serius dalam sektor ini.

Gugatan ini merupakan gugatan pertama ByteDance pada Tencent dari sudut antitrust. Entah kebetulan atau bukan, gugatan ini muncul setelah China membuka penyelidikan antitrust terhadap grup Alibaba milik Jack Ma.

ByteDance dan Tencent memiliki masa lalu yang tidak bersahabat. ByteDance pernah menggugat Tencent atas perilaku anti-competitive, begitupun Tencent menuntut ByteDance atas tuduhan pencemaran nama baik.

Menurut Reuters, Tencent tidak segera menanggapi tuntutan yang dilayangkan ByteDance dan belum memberikan komentar apapun mengenai masalah ini.

VIDEO: Review Samsung Galaxy A02s Seharga Rp2Juta