Dikira Sakit Gigi, Perempuan Ini Meninggal Idap Kanker Tulang

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kurang dari dua tahun setelah didiagnosa, Jenie Yoo meninggal karena kanker tulang, Kamis 24 Agustus waktu setempat. Teman almarhum mengumumkan kabar duka itu di Facebook.

CGTN melaporkan, tumor yang menggerogoti perempuan asal Thailand berusia 28 tahun itu terus tumbuh, dan membuatnya menderita mimisan dan giginya mengalami kerontokan.

Ketika Yoo pertama kali membagikan cerita itu di Facebook tahun lalu, dia diejek karena mem-posting foto yang menurut mereka diubah secara digital untuk menipu masyarakat.

Namun, aksibullyyang dialami Yoo di dunia maya berhenti, dan dia menerima banyak tawaran bantuan setelah menjelaskan kondisinya dalam sebuah video klip.

Dalam postingan di Facebook-nya, Yoo mengungkapkan tentang kemajuan pengobatannya. Karena kankernya menjadi lebih agresif dari waktu ke waktu, Yoo mengatakan bahwa dia merasa sakit karena orangtuanya membantu meringankan tubuhnya dengan memijat tubuhnya.

Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang merawatnya saat sakit. Namun, kemoterapi tidak bekerja untuk Yoo, dan kondisinya memburuk sejak Juni lalu.

Dua bulan kemudian, Yoo menyerah dengan kanker tulang yang merenggut nyawanya. Minggu lalu, keluarga dan teman Yoo pun memakamkannya.

Bermula dari sakit gigi

Perempuan asal Thailand itu awalnya mengira hanya sakit gigi, namun ternyata kondisinya lebih mengerikan. Dia mengira membutuhkan tambalan gigi saat merasakan sakit di kedua gigi depannya, tahun lalu.

Daily MailInggris melaporkan, ketika dokter giginya tidak dapat menemukan sumber penderitaannya, perempuan muda tersebut meminta pendapat kedua dengan dokter spesialis di Korea Selatan. Apa yang dipindai sinar X-nya mengejutkannya. Dia menderita kanker tulang di rahang kirinya.

Meski menjalani enam kali kemoterapi di sebuah rumah sakit di Thailand, tumor Jenie terus tumbuh seukuran jeruk bali, hingga membuatnya mengalami pembengkakan yang menyebabkan mata kiri dan hidungnya terdorong keluar dari posisi semestinya.

Sepintas lalu, foto wajahnya yang buncit tampak seperti dimanipulasi secara digital. Namun, video penjelasan dari Jenie yang menyentuh wajahnya membuktikan bahwa pembengkakan itu nyata.

Dia juga tampaknya telah kehilangan kepercayaan diri karena penampilannya itu. Pasalnya, dia sering terlihat di foto yang menutupi sisi wajahnya yang bengkak dengan topeng.

MenurutMirrorInggris, saat Jenie berjuang dengan biaya pengobatannya sebagai mantan pekerja kebun karet perawatan kanker yang dilakukannya bersifat sporadis.

Orangtuanya telah membayar untuk sesi kemoterapi awal yang masing-masing mencapai 80 ribu baht atau setara USD3.200. Saat ini, biaya Jenie ditutupi oleh hibah medis khusus di Thailand.

Lantaran tidak dianjurkan menjalani operasi menghilangkan tumor, dokter telah menyarankan Jenie menjalani lima sesi kemoterapi untuk memberantas kankernya.

"Saya akan melakukan pekerjaan apapun, saya ingin mendukung diri saya dan menjadi kuat," kata Jenie yang putus asa menjalani kehidupan normal, kepada Daily Mail. (Asiaone)