Dimulai dari Pikap, Bisakah Esemka Bertahan di Pasar Indonesia yang Kejam?
Uzone.id- Pasar Otomotif Indonesia terbilang kejam. Gak bisa sembarang menghadirkan produk. Karena kalau ngasal, bukan cuma gak. Laku, tapi dibully seumur hidup.
Dan itu langsung terlihat dari kelahiran Esemka, setelah penantian panjang. Mobil ini pun akhirnya resmi diluncurkan.
Gak tanggung-tanggung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) sekaligus. Mobil Esemka Bima.
VIDEO Esemka Diluncurkan, Netizen Saling Serang:
Esemka Bima bersosok pikap. Meski Presiden yang meresmikan, tapi ini bukan mobil nasional, malah banyak. yang menganggap mobil tersebut hasil jiplakan dari China.
Esemka Bima menyasar segmen pedesaan, dengan menawarkan dua. Pilihan tipe mesin, 1.200cc dan 1.300cc.
“Tadi tanya ke manajemen harganya berapa pak? Rp 95 juta off the road, ya murah. Feeling saya laku keras,” kata Presiden Jokowi dilansir JawaPos.
Jokowi pun menjajal mobil tersebut, dan memberikan testimoni positif. Tapi, barangkali publik gak lantas percaya gitu aja.
Memang, segmen pikap gak sekeras mobil penumpang. Apalagi menyasarnya pedesaan, yang akses informasi produknya tentu gak segamblang di kota-kota besar.
Sehingga harapannya, ketika Presiden bilang mobil itu bagus, maka akan banyak warga pedesaan yang juga menganggap mobil tersebut bagus.
Sampai disini, strategi pemasaran Esemka barangkali berhasil—setidaknya untuk dibeli banyak orang.
Namun, pekerjaan terbesar Esemka sebenernya bukan bagaimana caranya dijual, tapi bagaimana caranya dirawat.
Aftersales Esemka. Masih gelap sampai sekarang—bahkan setelah mobil tersebut resmi diluncurkan dan bisa dibeli publik.
Dimana para pembeli Esemka kalau mau service mobilnya? Datang ke pabrik Boyolali?
Bagaimana ketersediaan spare parts-nya? Berapa biaya service-nya? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan mendasar ketika seseorang beli mobil.
Dan untuk segmen pikap niaga ringan macam begitu, para pemain mapannya tentu gak bisa dianggap remeh. Ada Suzuki Carry, Daihatsu GranMax, Tata Motors sampai DFSK.
Bisakah Esemka bersaing atau setidaknya sekedar bertahan dari gempuran para kompetitornya dengan hanya mengandalkan ‘nasionalisme’ atau gaya marketing Jokowi? Kita nantikan saja.
VIDEO Ngobrolin Arogansi Bikers Bareng INDRO Warkop: