Dirut Telkom Tanggapi Merger XL Axiata-Smartfren, Ini Harapannya

pada 4 hari lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Merger dua operator telekomunikasi XL Axiata dan Smartfren menjadi XLSmart yang diumumkan pada Rabu, (11/12) dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun atau kurang lebih senilai USD6,5 miliar.

Dengan kawinnya XL Axiata dan Smartfren, saat ini tersisa 3 operator seluler yang beroperasi di Indonesia, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison dan XLSmart. Jumlah tersebut adalah jumlah ‘ideal’ yang dulu sempat diminta oleh Menteri Komdigi (Kominfo) sebelumnya, Budi Arie Setiadi.

Dalam pandangan pemerintah, industri telekomunikasi di Indonesia dipercaya akan lebih ideal dan efisien jika hanya ada tiga perusahaan operator seluler yang menjalankan bisnisnya.




Menanggapi mergernya XL Axiata dan Smartfren, Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah turut berharap XLSmart akan memberikan dampak yang baik untuk industri telekomunikasi Indonesia.

“Merger (XLSmart) semoga baik untuk industri lah," jelas Ririek ditemui di kantor Telkom usai Konferensi Pers Persiapan Nataru 2025, Senin (16/12).

Meski saat ini operator seluler Indonesia sudah sesuai dengan angka ideal yang diajukan pemerintah. Namun, Ririek menambahkan bahwa persaingan akan tetap ada meski kini operator seluler sudah semakin sedikit.

“Ini kan ada persaingan juga tiga, ada persaingan juga kan, meski pun tiga (operator seluler),” tambahnya.

Sementara itu, meski kini XL Axiata dan Smartfren telah melebur, kedua belah pihak sepakat bahwa produk-produk di dua perusahaan akan tetap bertahan.




“Dalam perjanjian ini XL Smart akan tetap mempertahankan produk dengan 3 brand, jadi 2 brand utama di XL Axiata ini yaitu XL dan Axis tetap, kemudian smartfren juga akan tetap dipertahankan dan kemudian 3 brand tersebut akan terus dipertahankan,” kata Merza Fachys dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, (12/12) lalu.

Selanjutnya, Merza juga menambahkan bahwa penggabungan ini bukan sekedar penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren, namun langkah ini adalah penggabungan ekosistem yang dipunyai oleh kedua grup besar yaitu grup Sinarmas dan grup Axiata.

“Mudah-mudahan dengan perjanjian yang perjanjian ini maka XL Smart betul-betul akan menjadi wujud nyata dari terjadinya konsolidasi industri menjadi operator ketiga terbesar di Indonesia,” tambah Merza.