Diskon Tiket Pesawat HanyaGimmick Marketing?

pada 5 tahun lalu - by

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- Dua maskapai bertarif rendah aliaslow cost carrier(LCC), Lion Air dan Citilink, telah mengumumkan diskon harga tiket pesawat untuk beberapa rute penerbangan.

Menanggapi hal itu, Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, “Upaya pemerintah menurunkan tiket pesawat LCC di jam tertentu dan hari tertentu, dari sisi ekspektasi masyarakat, bisa dipahami. namun ada beberapa catatan.”

Baca juga:GakCuma Lion Air, Citilink Juga Beri Diskon Harga Tiket Pesawat

Pertama, kepadaUzone.id, Tulus mengatakan, turunnya tiket tersebut hanyagimmick marketing, alias tipuan pada konsumen.

“Sebab turunnya tiket hanya pada jam dan harinon peak session. Tanpa diminta pun, pihak maskapai akan menurunkan tarif tiketnya pada jam dan harinon peak sessiontersebut. Jadi turunnya tiket pesawat hanya kamuflase saja,” ujar Tulus.

Baca juga:Negara dengan Paspor Terlemah di Dunia, Masyarakatnya Sulit Keluar Negeri

Kedua, jika tarif tiket pesawat mau turun signifikan, maka pemerintah harus menghapus PPN tiket sebesar 10 persen, dan PPN avtur sebesar 10 persen juga.

Lebih lanjut, Tulus mengatakan, “Di banyak negara tidak ada PPN tiket dan avtur. Jadi pemerintah harus bersikapfair, jangan hanya maskapai saja yang diinjak agar tarifnya turun, tetapi pemerintah tidak mau "bagi bagi beban" alias mau menang sendiri.”

Baca juga:Lion Air Kasih Diskon Tiket Pesawat, Tapi Kok Cuma ke Indonesia Timur?

Ketiga, kebijakan pemerintah untuk menurunkan tiket pesawat, di luar ketentuan regulasi soal tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB), bisa menjadi kebijakan kontraproduktif.

“Sisi keberlanjutan finansial maskapai udara yang menjadi taruhannya, danending-nya konsumen justru akan dirugikan,” ungkap Tulus.