Dituding Hapus Konten Palestina, Instagram Langsung Ganti Algoritma

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi: Claudio Schwarz | @purzlbaum/Unsplash 

Uzone.id-- Instagram membuat perubahan pada algoritma setelah karyawan-karyawannya mengeluhkan konten pro Palestina yang tak bisa dilihat pengguna, khususnya postingan yang di-repostdi fitur Stories.

Para karyawan Instagram membandingkan konten-konten yang disensor secara otomatis oleh perusahaan, salah satunya postingan soal Masjid Al-Aqsa yang dihapus secara tak sengaja.

Setelah dituding memihak, Instagram mengatakan akan mengubah algoritmanya, serta membuat postingan orisinal dan postingan yang dibagikan ulang memiliki tingkat dan bobot yang sama, sehingga keduanya dapat dilihat atau tampil secara seimbang -- tidak ada yang lebih sering dilihat atau bahkan hilang sama sekali.

Baca juga:Zuckerberg Pamer Cara Baru Hasilkan Uang dari Instagram

Dikutip dariThe Verge,mereka tak percaya jika penyensoran konten-konten ini dilakukan dengan sengaja, namun seorang narasumber mengatakan jika “moderasi skala besar cenderung bias terhadap kelompok yang terpinggirkan."

Tak hanya sebagai bentuk tanggapan atas konten pro Palestina, Instagram menyadari kalau cara kerja aplikasinya membuat perusahaan ini terlihat menekankan suatu sudut pandang maupun topik tertentu.

“Kami ingin menegaskan bahwa bukan itu masalahnya, ini berlaku di semua postingan yang di-repostdalam fitur Stories, apapun itu topiknya,” kata juru bicara Instagram.

Baca juga:Sudah Tahu Belum? Pengguna Bisa SembunyikanLikesInstagram

Instagram mengaku bahwa pihaknya lebih memprioritaskan cerita orisinal ketimbang cerita yang di-repostkarena mereka menganggap pengguna lebih tertarik pada cerita asli dibanding cerita yang di-postulang.

"Isi Stories yang membagikan ulang postinganfeedtidak mendapatkanreachyang diharapkan orang, dan itu bukan pengalaman yang baik,” jelas Head of Instagram, Adam Mosseri.

Sebelumnya, Twitter, Facebook dan Instagram telah dikritik terkait konten-konten perang Israel dan Palestina.

Awal bulan Mei kemarin, Twitter menangguhkan akun penulis asal Palestina dengan alasan adanya eror atau kesalahan teknis. Instagram juga meminta maaf setelah banyak akun-akun yang tak bisa memposting konten isu Palestina selama beberapa jam pada 6 Mei lalu dengan alasan adabug.