Dituding Mata-mata, Bos TikTok Siap Menghadap Pemerintah AS

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Head TikTok, Alex Zhu. Foto: dok. TechCrunch)

Uzone.id-- Pimpinan aplikasi TikTok Alex Zhu kabarnya akan berangkat ke Amerika Serikat pada pekan depan untuk bertemu pihak pemerintah setempat. Pertemuan Zhu dengan pemerintah AS tentu saja untuk membahas TikTok yang belakangan dianggap bisa memata-matai warga Amerika.

Salah satu orang yang akan ditemui Zhu adalah Senator Marsha Blackburn, sosok yang dikenal cukup frontal mengkritik industri teknologi -- apalagi soal tuduhan mata-mata TikTok ini. 

Mengutip berbagai sumber, Blackburn sempat mengirim surat kepada Zhu bahwa dirinya cemas terhadap keberadaan TikTok yang sangat populer di kalangan pengguna usia muda. Apalagi mengingat TikTok adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan asal China, ByteDance.

Baca juga:TikTok Disusupi Akun Propaganda ISIS

“TikTok seakan membuka jalan bagi pemerintah China untuk mendapatkan akses bebas yang tidak ada pengawasan sama sekali ke kehidupan anak-anak kita,” ucap Blackburn, mengutipCNBC.

TikTok sebenarnya sudah menghadapi pengawasan signifikan dari pemerintah AS. Committee on Foreign Investment U.S. (Komite Investasi Asing AS/CFIUS) secara formal telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional ke dalam akuisisi layanan digital Musical.ly oleh ByteDance pada 2017.

Tinjauan tersebut merupakan lanjutan dari desakan Senator Marco Rubio yang mengklaim “ada bukti yang berkembang bahwa platform TikTok untuk pasar Barat, termasuk AS, menyensor konten yang tidak sejalan dengan Pemerintah China dan Partai Komunis”. Klaim Rubio ini tercantum di dalam suratnya kepada Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Baca juga:TikTok Sensor Konten Soal Muslim di Uighur, China?

Kunjungan TikTok ke AS ini turut meminta agar bisa bertemu dengan Rubio, namun perwakilan Rubio menolak.

Tuduhan mata-mata ini tampaknya akan menjadi isu serius bagi pemerintah AS. Kendati begitu, TIkTok telah membantah bahwa pemerintah China memanfaatkan data para pengguna di AS untuk kepentingan negara yang bisa mengancam keamanan nasional Amerika.

Zhu yang mengatakan TikTok tidak membagikan data pengguna dengan pemerintah China atau perusahaan induk China yang membawahi TikTok. Zhu bahkan mengatakan, data pengguna TikTok di seluruh dunia disimpan di Virginia, AS dengan server cadangan yang berlokasi di Singapura.