Dokter Stefanus Selama Ini Dikenal Sosok yang Ramah

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kepergian dokter spesialis anastesi dan terapi, dr. Stefanus Taofik SpAn, ketika tengah piket Lebaran di kamar jaga Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro membuat banyak orang terkejut.

Salah seorang staf rumah sakit di mana Stefanus bertugas pun mengungkapkan kenangan bersama almarhum.

Menurut staf yang menolak disebutkan namanya, dia sering berpapasan dengan Stefanus di rumah sakit. Dia pun menilai almarhum sosok yang ramah.

"Orangnya baik, ramah, kalau bertemu di parkiran, kita saling sapa," ungkap salah seorang staf pekerja RSPI Bintaro kepada Suara.com, Kamis (29/6/2017).

Diberitakan sebelumnya, pengguna media sosial Facebook, pada Rabu (28/6/2017) dihebohkan dengan kabar soal meninggalnya seorang dokter spesialis anestesi bernama Stefanus Taofik. Yang jadi sorotan adalah, lantaran dokter berparas tampan itu dikabarkan tutup usia pada Selasa (27/6/2017) akibat bekerja nonstop di sejumlah rumah sakit yang berbeda.

Namun, pihak PERDATIN maupun PERSI membantah dr. Stefanus menghembuskan napas terakhirnya karena kelelahan. dr. Stefanus diduga meninggal akibat penyakit Brugada Syndrome. Brugada Syndrome merupakan penyakit kelainan genetik pada pembuluh darah di koroner.

Sekadar diketahui, almarhum Stefanus bergabung dengan RSPI Bintaro sejak rumah sakit tersebut beroperasi sekitar April 2017 lalu.

Selain bertugas di RS Pondok Indah, almarhum Stefanus juga bertugas sebagai fellow KIC di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan dokter jaga di RS Jantung Diagram, Cinere.


 

Berita Terkait: