Drama Lima Gol Hiasi Kemenangan Arsenal atas Cardiff City
Pekan keempat Premier League berhasil dilewati Arsenal dengan sempurna. Bertandang ke markas Cardiff City, Cardiff City Stadium, Minggu (2/9/2018) malam WIB, 'Meriam London' menang dengan skor tipis 3-2.
Trigol Arsenal dalam laga ini dicetak oleh Shkodran Mustafi menit ke-11, Pierre-Emerick Aubameyang (62'), Alexandre Lacazette (81'). Dua gol balasanThe Bluebirdsdilesakkan oleh Victor Camarasa (45') dan Danny Ward (70'). Atas hasil ini,The Gunnersmelesat naik ke posisi 9 setelah mengantongi 6 poin. Sedangkan, Cardiff tertahan diperingkat ke-16 dengan koleksi 2 angka.
Unai Emery turun arena dengan formasi 4-2-3-1 dalam laga ini. Emery kembali mengutus Matteo Guendouzi dan Granit Xhaka sebagai jangkar di tengah. Sedikit perubahan ada di depan. Kali ini, eks juru taktik Sevilla itu memasang Alexandre Lacazette di depan. Trio Mesut Oezil, Aaron Ramsey, dan Pierre-Emerick Aubameyang menopang dari lini kedua.
Di kubu lain, manajer Cardiff, Neil Warnock, melakukan beberapa perubahan. Untuk pertandingan ini, Warnock menerapkan pola 4-4-2. Danny Ward dan Bobby Reid bahu-membahu menggalang kekuatan di depan. Mereka ditopang oleh David Junior Hoilett, Joe Ralls, Harry Arter, dan Victor Camarasa.
Peluang pertama laga ini didapatkan oleh Cardiff ketika laga belum genap berjalan delapan menit. Petr Cech menerima umpan Sokratis. Alih-alih menjauhkan bola dari gawang, sapuan eks kiper Chelsea itu justru mendarat di kaki Arter yang berada di kotak 16. Tak ingin kehilangan momentum, pemain bernomor punggung 7 itu melepaskan tembakan, tetapi bola masih melayang di atas mistar.
Lepas dari kesalahan Cech itu, Arsenal sebenarnya dapat memegang kendali permainan. Mereka lebih dulu memainkan umpan-umpan pendek di teritorial sendiri sebelum mengalirkan bola ke depan. Dengan mengandalkan lebar lapangan dan kecepatan pemain sayap, Arsenal beberapa kali mampu meneror gawang Cardiff. Namun, tak ada yang berujung gol.
Sedikit kebuntuan dariopen playmendorong Arsenal untuk memanfaatkan situasi bola mati. Terlihat hasilnya pada menit ke-11, ketika umpan Xhaka via sepakan pojok berhasil disambut Shkodran Mustafi melalui sundulan. Penjaga gawang Neil Etheridge tak mampu menjangkau bola dengan tangannya.
Tak puas unggul dengan satu gol, Arsenal terus melancarkan serangan. Sejumlah situasi menguntungkan didapatkan Arsenal. Akan tetapi, tak dapat dikonversikan menjadi gol. Termasuk sepakan Lacazette di dalam kotak pada menit ke-33 yang masih membentur mistar.
Cardiff akhirnya dapat menyamakan kedudukan pada masainjury time. Camarasa menjadi protagonis bagi Cardiff. Umpan silang Joe Bennet dari sisi kiri berhasil dikendalikan dengan baik oleh Camarasa. Dengan gerakan memutar badan, pemain bernomor 21 itu mampu menendang bola dan membuat Cech tak berdaya. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Selepas jeda, otoritas permainan masih dipegang Arsenal. Namun, di awal babak kedua, Arsenal sempat kesulitan mengembangkan permainan karena pressing tinggi yang diterapkan pemain Cardiff. Akan tetapi, itu tak berlangsung lama.
Sampai menit ke-55, Arsenal kesulitan untuk menciptakan peluang. Keputusan Cardiff menaruh banyak pemain di sekitar kotak penalti menjadi penyebabnya. Untuk menyiasati itu, Arsenal berupaya memaksimalkan situasi bola mati dan melepaskan tendangan dari luar kotak.
Terlihat hasilnya pada menit ke-62. Berkat kerjasama yang apik antara Xhaka dan Lacazette, Aubameyang dapat memegang bola dan mendapatkan ruang untuk menembak. Tak ingin kehilangan kesempatan, eks pemain Borussia Dortmund itu membidik tiang jauh. Bola melesat kencang. Etheridge yang sudah terbang pun tak mampu menahan laju bola.
Namun, keunggulan Arsenal tak bertahan lama. Pada menit ke-69, tendangan bebas Cardiff berhasil disambut Sean Morrison. Bola yang melayang di depan gawang Arsenal dapat dimaksimalkan oleh Ward dengan melakukan tandukan. Sebelum bersarang ke gawang Arsenal, bola lebih dulu membentur mistar.
Merespons kedudukan imbang, Emery coba menambah daya ledak tim dengan menarik keluar Guendouzi dan memasukkan Lucas Torreira. Hasilnya, pada menit ke-80, Arsenal kembali unggul berkat tembakan Lacazette. Prosesnya berawal dari sodoran Torreira di sepertiga akhir. Dengan memutar badan, Lacazette dapat mengendalikan bola dan menendangnya.
Setelah itu, jual beli serangan intens terjadi. Sejumlah situasi yang menguntungkan di dapan kedua tim. Akan tetapi, sampai peluit panjang berbunyi, skor 3-2 untuk kemenangan Arsenal bertahan.